RADARJAMBI.CO.ID, SAROLANGUN-Sekretaris Daerah Kabupaten Sarolangun Ir Muhammad Arief, RH, MUM didampingi Staf Ahli, H Juddin, H Muhammad, Kabag Ekonomi dan SDA, Davidman Setiawan ST, MSi menyingkapi positif atss sinergitas yang dibangun dengan SKK Migas -KKKS Sele Raya Merangin Dua (SRMD) dengan Pemkab dan masyarakat Sarolangun.
Pada Senin (09/12), Tim Publik Relation SKK Migas - KKKS Sele Raya Merangin Dua (SRMD), Irvan Triesmadhana, Saipul dan Rendi berkoordinasi, sekaligus memaparkan presentasi terkait kegiatan eksplorasi minyak di lokasi tambang Belato 8 dan Belato 9, Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala DPMPTSP Sarolangun Sahrudin Muis, SE, MM, Plt Camat Pauh Aryo L Fajrin, S.IP, Kabid Program dinas PUPR Sarolangun Guldi Gusrianto, ST.
Ketika dimintai keterangan, Irvan Triesmadhana, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan di lokasi Belato 8 dan Belato 9, pihaknya mengharapkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun, ini tentunya dengan produksi yang dilakukan kedepan dapat memberikan dampak bagi daerah berupa Pendapat Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil Migas.
"SRMD terus berkomitmen melakukan sinegeri dan kolaborasi bersama Pemkab Sarolangun dan masyarakat setempat, khususnya dalam kegiatan sosial. Jadi, SRMD tidak hanya untuk kegiatan produksi, seperti yang disampaikan manajemen bekerja dengan hati, berkontribusi untuk negeri,"jelasnya.
Irvan menerangkan, bahwa untuk target produksi masih bertahan dengan tahun sebelumnya, namun pihaknya tetap melakukan riset di wilayah tersebut untuk program tahun 2026.
" Untuk saat ini sudah dilakukan produksi kurang lebih 300 barel untuk sumur 8 dan sumur 9,"ucapnya.
Selain itu, KKKS SRMD dan KKKS SKK Migas ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional berdasarkan Keppres No. 63/2004, Kepmen ESDM No. 270.K-HK.02-MEM.S-2022. Selain itu, KKKS SRMD Mendukung astacita bapak presiden nomor 2 ketahanan energi, memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa
"Kita memasuki dua provinsi, yakni Provinsi Sumsel dan Provinsi Jambi, di Jambi ada 03 sumur produksi aktif. Berdasarkan SK IPPKH nomor 1049 (Belato 8 dan Belato 9) yang ada di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh. Sampai saat ini ada lima kali kegiatan pengeboran yang berhasil hanya belato 8 dan belato 9 dengan total 400 BOPD. Belato 1, 2 dan 4 tidak produksi,"tuturnya.
Menurut Irvan, sejumlah potensi ancaman dan gangguan, diantaranya permintaan tenaga kerja masyarakat setempat yang tidak sesuai dengan prosedur perusahaan, kebakaran hutan dan lahan disekitar wilayah kerja, pengajuan proposal dan sumbangan dari masyarakat yang tidak sesuai dengan proses perusahaan, pencurian terhadap peralatan atau komponen penting lainnya dan klaim kepemilikan lahan oleh masyarakat sekitar wilayah kerja.
"Kami berharap, SRMD dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten serta masyarakat sekitar untuk membangun kebersaman guna mensupport kegiatan ekplorasi dan eksploitasi operational SRMD,"ujarnya.
Terpisah, Sekda Sarolangun Muhammad Arief menyambut baik rencana kegiatan yang dilakukan oleh KKKS SRMD di Kabupaten Sarolangun dalam kegiatan produksi khususnya di lokasi Belato 8 dan Belato 9.
Hal ini dinilai dapat memberikan dampak dalam pendapatan asli daerah, juga akan ada pendapatan dari sektor dana bagi hasil migas untuk Daerah Kabupaten Sarolangun. Tapi, pihak SRMD tentu bisa melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) baik bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur ataupun bidang-bidang lainnya.
"Saya melihat kegiatan mereka sangat positif, seperti terkait dengan CSR, pembinaan masyarakat seperti budidaya madu Sialang itu jalan, jalan di dalam kawasan sepanjang 18 kilo meter sudah dilakukan perbaikan, bahkan dilakukan pengerasan dan dibangun 30 gorong-gorong,"sebutnya.
Dikatakan Muhammad Arief, terkait dengan kegiatan produksi minyak yang saat ini, bahwa KKKS SRMD bisa menghasilkan sekitar 400 barel, tentunya kedepan diharapkan bisa mencapai ribuan barel dan kegiatan produksi bisa berlanjut hingga tahun 2033 mendatang.
"Semuanya tergantung hasil pengeboran yang dilakukan mereka, sumur Belato 1 dan 4 itu tidak ada produksi karena isinya air, Belato 8 dan 9 sudah terbukti sekitar 400 barel. Mereka sudah jalan 4-5 tahun, kalau ada keluhan masyarakat agar direspon dan masyarakat dilibatkan sebagai tenaga kerja setempat,"pungkasnya.
PENULIS: CHARLES. R