RADARJAMBI.CO.ID-Rabu (5/11/2025) Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang diselenggarakan Polda Jambi, dipimpin Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H. Siregar, S.I.K., M.H., dan bertempat di Lapangan Polresta Jambi pagi ini menegaskan standar baru penanganan bencana nasional: evakuasi cepat berpadu dukungan psikologis terstruktur.
Dalam sambutan tertulis Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, trauma healing dimasukkan sebagai protokol standar operasional (SOP) pasca-evakuasi, selaras dengan Psychological First Aid (PFA).
“Sebagai anggota DPRD dengan latar belakang ilmu psikologi, saya melihat kebijakan ini holistik, evakuasi cepat berpadu pemulihan mental. Polri hadir bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menenangkan warga, serta merangkul stakeholder” ujar Pinto Jayanegara, yang mewakili Ketua DPRD Provinsi Jambi, usai apel.
“Daerah siap mendukung penuh langkah ini.”ucapnya.
Apel pagi ini dihadiri Wakapolda Jambi Brigjen Pol Mustaqim, S.I.K., Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Binanga Siregar, Sekda Kota Jambi A. Ridwan, Kepala BNPB Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah, A.P., M.M., serta Forkopimda lengkap.
Kapolri mengingatkan Indonesia menempati peringkat 3 dunia negara rawan bencana (UNDRR 2025).
Data BNPB & Kondisi Jambi
Hingga 19 Oktober 2025, BNPB mencatat 2.606 kejadian bencana nasional dengan dampak:
• 361 korban meninggal dunia
• 37 orang hilang
• 615 luka-luka
• 5,1 juta jiwa mengungsi
• 31.842 unit rumah rusak berat
Di Provinsi Jambi, BMKG dan BPBD mencatat 47 kejadian banjir dan longsor (2024–2025) dengan kerugian materiil sekitar Rp87,4 miliar. Terdapat 312 desa masuk kategori rawan banjir dan 87 titik berpotensi longsor tinggi.
Inovasi Polda Jambi: Trauma Healing & Respons Cepat
Kapolda Krisno menegaskan, “Bencana tidak hanya merusak fisik, tapi juga jiwa. Trauma healing harus jadi protokol standar evakuasi.”
Polda Jambi telah:
• Melatih 1.200 personel dalam Psychological First Aid (PFA)
• Menyiapkan 50 psikolog relawan siap deployment 1×24 jam
• Mengintegrasikan kanal 112 ke Incident Command System (ICS)
• Mencatat waktu respons evakuasi rata-rata 12 menit (vs nasional 28 menit)
• Tingkat keberhasilan evakuasi 99,8%; 12.400 warga dievakuasi tanpa korban jiwa tambahan
“Pendekatan ini adalah wujud community policing berbasis empati—polisi tidak hanya datang saat ada bencana, tapi juga memastikan masyarakat pulih secara utuh. Daerah siap mendukung kelanjutan program ini,” tambah Pinto.
Showcase Peralatan: Show of Service, Bukan Show of Force
Usai apel, Kapolda mengecek langsung showcase peralatan:
• Kendaraan taktis Brimob (konfigurasi damkar & evakuasi)
• Mobile water purifier (kapasitas 5.000 liter/jam)
• Rantis khusus karhutla dilengkapi baju tahan api & breathing apparatus
• Unit mobile trauma healing berbasis kendaraan roda empat (lengkap ruang konseling & relaksasi)
Proyeksi La Niña 2025
BMKG Wilayah II Jambi memproyeksikan La Niña 2025 akan meningkatkan curah hujan 40–60% di seluruh kabupaten/kota, terutama Kerinci, Merangin, Bungo, Tebo, dan Muaro Jambi.
Penutup: Menuju Jambi Zero Victim 2027
“Dengan integrasi psikologi dan community policing dalam operasi bencana, Jambi menuju zero victim fisik dan mental pada 2027. Apel ini adalah momentum kebangkitan ketangguhan nasional yang dipimpin Polri, dan daerah siap mendukung sepenuhnya,” tutup Pinto Jayanegara.(*)
DPRD Provinsi Jambi Dukung Pemprov Stabilkan Harga Gabah Melalui BUMD
Ketua DPRD Muaro Jambi Pimpin Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-26
DPRD Muarojambi Siapkan Ribuan Undangan Peringati HUT Muarojambi
Wabup Luncurkan Bantuan Pangan Beras Bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat