Wamen BKKBN: Kota Jambi Serius Wujudkan Generasi Emas Bebas Stunting

Kamis, 21 Agustus 2025 - 07:33:18


/

RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, bersama Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., serta Ketua TP PKK Kota Jambi Dr. dr. Hj. Nadiyah Maulana, Sp.OG., mendampingi Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, dalam kunjungan kerjanya ke Kota Jambi, Rabu siang (20/8/2025). Selain itu turut hadir dalam giat itu Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi, M. Jaelani.

Dalam kunjungan kerjanya di Kota Jambi, Wakil Kepala BKKBN RI beserta rombongan menaruh perhatian khusus pada kelompok anak balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Fokus ini menjadi langkah krusial dalam mendukung strategi nasional percepatan penurunan stunting di Indonesia, guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Dalam rangkaian tinjauannya, Wamen Ratu Ayu menyambangi kediaman Ibu Oktavia, seorang ibu hamil warga RT 06 Kelurahan Beliung, Kecamatan Alam Barajo, yang didiagnosa mengalami Kurang Energi Kronis (KEK). Selain itu, ia juga mengunjungi Ibu Lusiana, ibu hamil warga RT 28 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo. Tidak hanya itu, Wamen turut meninjau secara langsung proses pelayanan imunisasi di UPTD Puskesmas Rawasari. Pada kesempatan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan berupa paket makanan beroperasi gizi secara simbolis kepada tiga orang ibu hamil, sebagai bentuk dukungan nyata dalam pemenuhan gizi keluarga.

Dikesempatan itu tampak turut mendampingi, Wakil Gubernur Jambi  H. Abdullah Sani, Inspektur Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ucok Abdulrauf Damenta, Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj. Hesnidar Haris, serta Kepala Perangkat Daerah terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi dan Kota Jambi.

Usai melakukan tinjaunnya, kepada awak media, Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan wujud nyata untuk mengimplementasikan Asta Cita Presiden. Terkait bagaimana melihat langsung evaluasi program pemerintah di masyarakat sekaligus memastikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Presiden menaruh perhatian besar pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Program prioritas seperti Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga cek kesehatan gratis, semua diarahkan untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh sehat dan kuat,” jelasnya.

Wakil Kepala BKKBN juga mengatakan bahwa pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah strategis untuk memutus rantai stunting, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan dan bagi ibu hamil. 

“Kehidupan awal manusia dimulai sejak masa kehamilan. Maka melalui program MBG ini adalah kepedulian Presiden terhadap gizi ibu hamil, serta bentuk nyata komitmen dalam membangun generasi unggul Indonesia,” katanya.

Dikesempatan itu, dirinya juga mengingatkan peran penting suami untuk mendukung istri selama masa kehamilan, dengan menjaga kesehatan, serta anjuran memastikan mengkonsumsi makanan bergizi.

“Seorang suami harus siap menjadi ayah siaga. Dukungan keluarga, terutama dari suami, sangat penting agar ibu hamil tetap sehat, persalinan lancar, serta bayi nantinya bisa tumbuh optimal,” ucapnya.

Ratu juga tekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia dua tahun, dilanjutkan dengan pendampingan makanan bergizi (MPASI) sejak usia enam bulan. Karena, langkah ini menjadi bagian kunci dalam mencegah stunting sejak dini.

Dalam Kunkernya tersebut, Wamen juga tampak memberikan edukasi seputar Kesehatan Ibu Hamil, dalam upaya Pencegahan Stunting Melalui Pemenuhan Gizi dalam rangka Pelaksanaan Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).

“Ini adalah program komplementer terhadap program prioritas Presiden yakni program MBG. Jadi bilamana belum tersentuh program MBG kami lakukan melalui program Genting ini,” jelasnya. 

Dirinya berharap, melalaui kolaborasi dari seluruh program baik itu di daerah dan pusat, angka prevalensi stunting Provinsi Jambi yang saat ini berada diangka 19,8 persen bisa terus turun.

“Kita akan terus targetkan untuk turun, dan mudah-mudahan dengan turunnya angka Prevalensi stunting bisa turut meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Karena bagaimanapun, kalau kita ingin menyukseskan Indonesia Emas harus dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga,” tutup Wamen  Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Sementara itu, usai melakukan pendampingan tersebut, Wali Kota Maulana dalam keterangannya, menuturkan bahwa telah menyampaikan sejumlah program inovatif Pemerintah Kota Jambi kepada Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, terutama dalam konteks pencegahan stunting.

“Alhamdullillah, melalui program-program tersebut sangat berdampak pada angka stunting kota Jambi, yang pada tahun 2023 lalu diangka 13,5 persen, sementara di tahun 2024 diangka 10,5 persen,” ujarnya.

Wali Kota optimis dengan program-program yang menyentuh langsung kepada masyarakat, seperti kepada anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui dapat terus menekan angka stunting di Kota Jambi yang targetnya diangka 8 persen.

“Ini adalah hal yang harus kita perjuangkan bersama, melalui program-program kolaboratif  lainnya dilapangan. Seperti yang diterapkan di Kecamatan Alam Barajo ini melalui program Si Paling Demen. Dan masih banyak lagi inovasi diwilayah -wilayah lain yang secara keseluruhan akan membantu menekan percepatan angka stunting,” ucap Maulana.

Ia menambahkan, bahwa program penanganan stunting ini telah tersebar disemua perangkat daerah dan instansi vertikal dilingkup Kota Jambi. Seperti Dinas Kesehatan ada pemeriksaan ibu hamil, PDAM ada penambahan air bersih bagi warga berpenghasilan rendah, Dinas Perkim ada Bedah Rumah dan Dinas Lingkungan Hidup tentang pengolahan sampah.

“Secara keseluruhan program ini tujuannya sama untuk menjaga kesejahteraan masyarakat sehingga menghasilkan penurunan stunting yang kerjanya lintas OPD dan stakeholder terkait,” tutup Wali Kota Jambi itu.(*ria/akd)