Radarjambi.co.id+Deep Learning (DL) atau Pembelajaran Mendalam (PM) menjadi topik pembicaraan yang menarik.
Apa pasal? Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), telah merilis DL/PM melalui Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025.
Melalui aturan itu, pemerintah meminta agar sekolah menerapkan DL/PM pada tahun ajaran 2025/2026. Pertanyaannya kini, bagaimana mengoptimasi DL/PM di sekolah kita?
Terhadap pertanyaan di atas, penulis menjawab singkat: ada tiga langkah mengoptimasi DL/PM di sekolah.
Pertama, penyamaan persepsi/pandangan tentang DL/PM. DL/PM bukanlah kurikulum, melainkan jenis pendekatan pembelajaran. Saat ini, sebagian sekolah kita telah menggunakan Kurikulum Merdeka.
Sebagian lainnya masih menggunakan Kurikulum 2013. Atas fakta itu, pemerintah tetap mengakomodasi penggunaan kedua kurikulum tersebut.
Kualitas Pembelajaran
Terkait itu, DL/PM sebagai jenis pendekatan pembelajaran memiliki karakteristik tertentu. Misalnya, pembelajaran berorientasi berkesadaran (mindfull), bermakna (meaningfull), dan menyenangkan (joyfull).
Orientasi ketiganya seyogianya dirasakan oleh para guru dan siswa di kelas. Dengan demikian, implementasi DL/PM di sekolah dapat benar-benar meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kedua, penumbuhan etos belajar atas DL/PM. Selama ini, terus terang anggapan Ganti Menteri, ganti kurikulum masih berkembang di kalangan guru.
Padahal, pergantian/perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan dalam dunia pendidikan. Pergantian/perubahan kurikulum adalah sebuah respons terhadap perkembangan ilmu pengetahuan/sains, teknologi, dan seni. Untuk itu, para guru (juga dosen) mestinya memiliki etos belajar yang adaptif.
Etos belajar yang adaptif patut ditumbuhkan di kalangan guru kita. Sebagai contoh, dalam Kurikulum 2013 dikenal Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sedangkan dalam Kurikulum Merdeka dikenal modul ajar.
Contoh lainnya, dalam Kurikulum Merdeka dikenal Profil Pelajar Pancasila, sedangkan dalam DL/PM dikenal Dimensi Profil Lulusan. Singkat kata, pergantian/perubahan kurikulum mendorong para guru (dan siswanya) memiliki etos belajar.
Ketiga, penghargaan atas proses DL/PM. Pergantian/perubahan kurikulum mestinya tidak bersifat instan dan cepat, seperti perkiraan banyak pihak. Sebaliknya, pergantian/perubahan kurikulum memerlukan proses yang bertahap dan melibatkan banyak pihak.
Para guru, siswa, tenaga kependidikan, orang tua/wali, pengawas, hingga akademisi dapat bersinergi. Pihak-pihak itu saling mendukung dalam proses pergantian/perubahan kurikulum saat ini.
Misalnya, para guru, pengawas, dan akademisi membaca naskah akademik DL/PM yang disusun oleh tim penyusun (Suyanto, dkk., 2025).
Kemudian komunitas belajar guru, seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dapat memfasilitasi guru melalui sosialisasi dan lokakarya DL/PM. Dengan begitu, sikap menghargai proses DL/PM di sekolah/kelas kita dapat terwujud nyata.
Mengoptimasi DL/PM
Ketiga langkah di atas, hemat penulis, dapat mengoptimasi DL/PM di sekolah. Optimasi DL/PM dapat tercipta tatkala kualitas, karier, dan kesejahteraan guru ditingkatkan.
Kualitas guru dapat ditingkatkan melalui proses pendidikan yang dedikatif, profesional, dan inovatif di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK). Sedangkan karier guru dapat ditingkatkan melalui proses penjenjangan yang transparan, akomodatif, dan fleksibel.
Terakhir, kesejahteraan guru dapat ditingkatkan melalui pengalokasian anggaran pemerintah pusat/daerah, dana sosial perusahaan (CSR), dan filantropi orang kaya.
Kita berharap, saat kesejahteraan guru terjamin, kelak kualitas dan karier guru juga terjamin. Pada akhirnya kualitas, karier, dan kesejahteraan guru mengalami peningkatan seiring dengan implementasi DL/PM di sekolah.
Semoga hal ini juga berdampak terhadap peningkatan pendidikan bermutu di Tanah Air.(*)
Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI UAD; Pembimbing PLP-KKN di SMK Muhammadiyah Gamping, SMP Muhammadiyah 1 Gamping, dan SMP Muhammadiyah 2 Gamping; Anggota PRM Nogotirto
Tata Ruang Indonesia: Antara Kebijakan dan Realita di Lapangan01
OJK Digination Day 2025: Mendorong Inovasi Teknologi untuk Pasar Keuangan yang Tangguh dan Inklusif