Beberkan Kiat Sukses Pengusaha Muda, Diza Tekankan Pentingnya Digitalisasi dan Networking

Minggu, 10 Agustus 2025 - 17:09:32


/

RADARJAMBI.CO.ID - Sungai Penuh, Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha,S.E.,M.A., yang juga selaku Ketua Dewan pembina BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi menjadi pembicara utama pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Diklatcab) ke-III serta Forum Bisnis yang digelar oleh Badan Pengurus Cabang HIPMI Kota Sungai Penuh. 

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Wali Kota Sungai Penuh itu dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Sungai Penuh Azhar Hamzah, pada Sabtu malam (9/8/2025). 

‎Hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPRD Kota Sungai Penuh Hutri Randa, Kepala OPD terkait dilingkup Pemerintah Kota Sungai Penuh, Kepala Pimpinan Cabang BSI Kota Sungai Penuh, serta Pengurus HIPMI Jambi dan Kota Sungai Penuh. 

Wawako Azhar Hamzah dalam sambutannya, mengapresiasi kegiatan tersebut, karena memiliki peran strategis dalam mencetak pengusaha-pengusaha muda yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing, sehingga mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Melalui Diklatcab ini, diharapkan lahir para kader pengusaha muda yang memiliki visi besar, mental yang kuat, dan semangat berinovasi untuk membangun perekonomian Kota Sungai Penuh," ujar Wawako Azhar.

Selain itu, katanya, Forum Bisnis yang digelar juga menjadi ajang memperluas jaringan kerja sama antar pelaku usaha, serta membuka peluang investasi di berbagai sektor. 

"Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sungai Penuh siap bersinergi dengan HIPMI dalam mendorong iklim usaha yang kondusif," singkatnya. 

Sementara itu, ‎Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menekankan pentingnya peran pengusaha muda dalam membangun kemajuan daerah. Menurutnya, generasi muda harus mampu beradaptasi dengan era disrupsi digital yang kian masif, di mana dunia industri mulai memasuki ranah virtual yang menghubungkan manusia, mesin, dan data, atau yang dikenal dengan Internet of Things.

Dalam kesempatan tersebut, Wawako Diza juga memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi pengusaha muda saat ini. Ia merincikan enam aspek utama yang perlu menjadi perhatian, yaitu: digitalisasi, perubahan nilai dan budaya, tantangan lingkungan dan iklim, persaingan, keterbatasan lapangan pekerjaan, serta ketimpangan ekonomi dan keterbatasan akses permodalan.

Diza turut menyoroti peran strategis pemuda dalam menghadapi era Industri 5.0, yang harus dibarengi dengan semangat menjadi inovator teknologi, pembelajar sepanjang hayat, wirausaha muda (technopreneur), penggerak ekonomi berkelanjutan, serta agen kolaborasi antara manusia dan mesin.

“Maka dari itu, diperlukan optimalisasi potensi pemuda melalui Education, peningkatan kualitas pendidikan untuk memperkuat hard skill dan soft skill; Engagement, partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan politik, sosial, dan ekonomi; serta Employment, penciptaan lapangan kerja baru untuk menyerap sumber daya manusia yang melimpah,” tuturnya.

Dirinya juga mendorong agar generasi muda dapat mengambil peran strategis dalam mengoptimalkan peluang UMKM, melalui inovasi dan kreativitas, pemanfaatan teknologi digital, peningkatan literasi digital, serta penguatan kemitraan dan kolaborasi.

“Generasi muda harus memiliki semangat inovasi dan mampu menciptakan produk maupun layanan baru yang relevan dengan tren pasar. Mereka juga perlu terampil memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan media sosial, untuk membantu UMKM dalam pemasaran dan penjualan. Selain itu, anak muda diharapkan dapat mendukung peningkatan literasi digital pelaku UMKM, sehingga pengelolaan bisnis menjadi lebih efisien dan efektif. Tak kalah penting, generasi muda juga harus mampu membangun kemitraan dengan UMKM, termasuk dalam memfasilitasi akses permodalan, pelatihan, dan berbagai sumber daya lainnya,” kata Ketua Dewan pembina BPD HIPMI Jambi itu.

Dia juga memaparkan sejumlah aspek kunci yang perlu diperhatikan dalam memulai sebuah usaha. Di antaranya adalah menemukan potensi dalam diri, menetapkan visi dan tujuan yang jelas, mempelajari serta menguji usaha yang akan dijalankan, menguasai pengetahuan pendukung yang dibutuhkan, menyiapkan modal atau dukungan finansial yang memadai, menyusun strategi bisnis yang tepat, memperluas jejaring (networking), siap menghadapi kegagalan, bersikap fleksibel dalam strategi, hingga berani melakukan investasi.

Lebih lanjut, Diza menyoroti perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, yang pada tahun 2024 tercatat menyumbang Rp1,53 triliun terhadap PDB nasional, dengan nilai ekspor mencapai 10 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

“Ekonomi kreatif saat ini memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Perannya mencakup penciptaan lapangan kerja baru, mendorong kreativitas masyarakat, membangun persaingan bisnis yang sehat, meningkatkan inovasi di berbagai bidang, serta membantu mengurangi angka pengangguran,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Diza juga memaparkan berbagai langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi dalam penguatan kapasitas ekonomi perkotaan yang menjadi bagian dari 11 Program Unggulan Kota Jambi Bahagia.

Di antaranya adalah BALIKAT (Balai Latihan Kerja Tematik) yang berfungsi memberikan pelatihan dan keterampilan relevan sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja, serta BANK HARKAT (Bantuan Kelompok Usaha Masyarakat) yang dibentuk untuk menciptakan sistem kelompok usaha yang kuat demi mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, terdapat RUMEL (Ruang Milenial) yang bertujuan mencetak generasi muda yang tangguh, kreatif, berdaya saing, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah. Program KOTA TANGGUH juga menjadi fokus, melalui penataan ruang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta peningkatan infrastruktur, sarana-prasarana, dan utilitas perkotaan.

“Selain itu, dalam upaya mendukung pertumbuhan UMKM, Pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan 15 pelatihan tematik untuk 1.000 peserta, menggelar Job Fair yang menyediakan lebih dari 13 ribu lowongan pekerjaan, meningkatkan kunjungan ke Kota Jambi melalui agenda pariwisata, budaya, lomba, pameran, dan festival, serta menghadirkan Ruang Milenial Co-working Space Terminal Rawasari dan ruang kreativitas Kota Tua Pasar Jambi untuk menghidupkan kembali aktivitas perekonomian,” ungkap Wawako.

Ia menambahkan, Pemkot Jambi juga mendorong pembentukan kelompok UMKM untuk mempermudah akses pembiayaan, serta memberikan bantuan modal tanpa agunan melalui program BANK HARKAT, sebagai dukungan nyata bagi pengembangan UMKM di Kota Jambi.

Dalam paparannya, Diza juga menekankan bahwa dalam memulai usaha, generasi muda perlu membekali diri dengan sejumlah aspek penting. Di antaranya adalah wawasan dan informasi yang luas, kemampuan berbahasa asing, manajemen keuangan (financial management), keterampilan berbicara di depan umum (public speaking), kemampuan berpikir kreatif tingkat tinggi (superior creative thinking), sikap yang baik (good attitude), serta keterampilan teknis yang relevan (skills).

“Saat generasi muda berani melangkah, UMKM tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga akan tumbuh, berkembang, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang,” tutup Ketua Dewan pembina BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jambi yang juga Wakil Wali Kota Jambi itu.

Paparan yang disampaikan Diza berlangsung menarik. Dengan gaya presentasi yang khas anak muda, santai, interaktif, dan penuh energi, Ia mampu menciptakan suasana diskusi yang hidup. Apalagi, mayoritas peserta yang hadir adalah generasi muda, sehingga interaksi berlangsung akrab dan cair. Penyampaian materi yang jelas, relevan dengan tren terkini, serta dibumbui contoh konkret membuat audiens fokus dan antusias. Alhasil, banyak peserta yang terlibat aktif, mengajukan pertanyaan, berbagi ide, hingga memberikan masukan konstruktif sepanjang sesi.(*ria/akd)