Dorong Edukasi dan Lingkungan, Wawako Diza Resmikan Kampung Tematik di Kelurahan Bakung Jaya

Jumat, 11 Juli 2025 - 11:21:34


/

RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., menyampaikan apresiasi atas hadirnya Kampung Edukasi Nan Bahagia, sebuah inovasi dari warga RT 21 Kelurahan Bakung Jaya, Kecamatan Paal Merah, yang dinilai selaras dengan arah kebijakan pembangunan Kota Jambi.

Apresiasi tersebut disampaikan Diza saat meresmikan secara langsung Kampung Edukasi Nan Bahagia, pada Jumat siang (11/7/2025).

“Ini merupakan inovasi yang sangat positif dan patut diapresiasi. Kampung Edukasi Nan Bahagia ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi dari Program Prioritas Pemerintah Kota Jambi, yakni Kampung Bahagia, yang mendorong kemandirian, kolaborasi, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Diza.

Ia menambahkan, inovasi berbasis komunitas seperti ini dapat menjadi contoh (best practice) yang layak untuk direplikasi di wilayah-wilayah lain di Kota Jambi.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik melalui pendekatan ekonomi sirkular, yang sejalan dengan sejumlah kegiatan produktif masyarakat di Kelurahan Bakung Jaya, salah satunya adalah budidaya maggot.

“Budidaya maggot ini merupakan solusi ramah lingkungan yang bernilai ekonomi. Maggot adalah larva yang mampu mengurai sampah organik seperti sisa makanan, sayuran dan buah busuk, kotoran ternak, hingga limbah pasar. Selain efektif mengurangi volume sampah secara cepat dan efisien, maggot juga menghasilkan pakan ternak berkualitas tinggi dengan kadar protein yang sangat baik, terutama untuk ikan, ayam, dan unggas lainnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, konsep ini merupakan bentuk nyata dari prinsip ekonomi sirkular, yaitu memanfaatkan limbah sebagai sumber daya dalam proses produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

“Karena kegiatan yang baik tidak lahir begitu saja, tapi muncul dari kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” sambungnya.

Merujuk pada Rencana Induk Pengelolaan Sampah Kota Jambi Tahun 2025–2045, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, mengungkap bahwa sampah rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar, yakni mencapai 57,7 persen dari total sampah kota. Dari angka tersebut, sampah makanan mendominasi sebesar 58,33 persen, yang umumnya langsung berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Proses pembusukan di TPA bukan hanya menyia-nyiakan potensi nilai ekonomi dari sampah organik, tapi juga memicu produksi gas metana, yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyumbang pemanasan global,” ujar Diza.

Oleh karena itu, menurutnya, upaya inovatif yang telah dilakukan warga RT 21 Kelurahan Bakung Jaya patut diapresiasi dan dijadikan percontohan. Melalui budidaya maggot, mereka berhasil mengelola sampah organik menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Dengan prinsip ekonomi sirkular yang diterapkan, mengubah sampah menjadi sumber daya, RT 21 telah berkontribusi nyata terhadap upaya Kota Jambi menuju zero waste. Maggot mampu menyulap sampah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, dan residunya, yaitu kasgot, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos untuk pertanian maupun tanaman hias,” jelasnya.

Diza juga mendorong agar inovasi serupa dapat direplikasi di wilayah lain di Kota Jambi sebagai bagian dari gerakan kolektif pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Diza juga menyoroti potensi perluasan model ini ke sektor UMKM perikanan. Seperti getas ikan, brownies ikan, hingga albumin gabus yang telah dikembangkan yang akan menjadi peluang bagi pelaku usaha di Jambi untuk memperkuat ketahanan pangan dan menggairahkan industri kreatif. 

Pada kesempatan itu, Wawako Diza turut mengingatkan, bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas adalah ujung tombak menuju zero waste di Kota Jambi.

"Peningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari tingkat sumber, atau di rumah tangga merupakan salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah Kota Jambi. Ditunjang lagi dengan pencatatan pengumpulan sampah secara digital, atau dengan menggunakan barcode. Inovasi ini menjadi salah satu sistem yang meningkatkan efisiensi, transparansi sekaligus akuntabilitas," tuturnya. 

"Sebagai bagian dari program Kampung Bahagia, pemerintah kota juga mengalokasikan dana Rp 100 juta per RT untuk mendukung manajemen sampah di tingkat lingkungan dengan Gerakan Bersama menuju zero waste," sambungnya. 

Menutup sambutannya, Wawako Diza mengajak semua pihak untuk dapat bersinergi guna memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara , terutama bagi lingkungan sekitar. 

“Mari kita maksimalkan potensi sampah sebagai sumber daya, bukan lagi beban. Dengan kolaborasi, kita jaga kebersihan, ciptakan peluang, dan lindungi lingkungan demi masa depan yang lebih baik," tutup Waki Wali Kota Jambi itu.

Kehadiran Kampung Edukasi Nan Bahagia di RT 21 Kelurahan Bakung Jaya menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara Ketua RT, masyarakat, kelurahan, dan kecamatan berjalan selaras dan produktif. Inovasi ini mencerminkan semangat Program Kampung Bahagia, yang merupakan program prioritas Pemerintah Kota Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha.

Program tersebut mengedepankan pembangunan berbasis komunitas dengan prinsip gotong royong, menjadikan RT sebagai ujung tombak perubahan di lingkungan masing-masing.

Kolaborasi yang solid inilah yang memungkinkan lahirnya inovasi kampung tematik seperti Kampung Edukasi, yang tak hanya memberdayakan masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas lokal serta menciptakan ruang edukatif yang inspiratif.

Peresmian Kampung Edukasi Nan Bahagia tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Jambi Hizbullah, perwakilan perangkat daerah terkait, Camat Paal Merah M. Toyib, Lurah Bakung Jaya Purwamoto, serta AFT Manager Pertamina Patra Niaga Sultan Thaha, Dicky Permana. Hadir pula unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas, Forum Ketua RT Kelurahan Bakung Jaya, serta tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para tamu undangan lainnya.(*ria/akd)