Radarjambi.co.id-Di ceritakan ada sebuah pulau yang misterius, benda-benda mulai “menghilang” satu per satu dari kehidupan masyarakat. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga dari ingatan mereka.
Ketika suatu hal “dihapus” oleh otoritas misterius yang disebut Polisi Kenangan (MemoryPolice), masyarakat akan kehilangan keterkaitannya dengan hal tersebut—baik secara emosional maupun fungsional.
Sang tokoh utama, seorang penulis perempuan, berusaha untuk melanjutkan hidupnya di tengah dunia yang semakin kosong dan asing. Ia menyembunyikan editornya, R, di ruang rahasia di rumahnya karena R masih bisa mengingat hal-hal yang telah “hilang”—sebuah keistimewaan yang dianggap ilegal dan berbahaya.
Dalam ketegangan yang terus meningkat, novel ini mengeksplorasi bagaimana identitas, kreativitas, dan kebebasan berpikir terancam ketika ingatan kolektif dikendalikan dan dihapus secara sistematis.
Sementara narator berjuang mempertahankan kemanusiaannya lewat tulisannya, dunia di sekelilingnya perlahan-lahan memudar dalam absurditas yang tenang dan penuh ketidakberdayaan.
Peristiwa kehilangan tidak hanya tentang hilangnya benda fisik, tetapi juga tentang bagaimana ingatan, sejarah, dan identitas pribadi dapat terhapus oleh kekuasaan. Novel ini memberi pesan penting mengenai pentingnya melestarikan memori, menolak represi, dan menjaga kebebasan berpikir di tengah sistem yang menindas.
Dalam Novel *The MemoryPolice* karya Yoko Ogawa adalah alegori distopia yang kuat tentang penindasan dan penghapusan identitas. Dengan gaya penulisan yang tenang dan atmosfer yang melankolis, Ogawa berhasil membangun dunia yang terasa sangat nyata dalam absurditasnya.
Cerita ini mengingatkan pembaca pada karya-karya seperti *1984* oleh George Orwell, namun dengan pendekatan yang lebih puitis dan psikologis. Narasi yang lambat dan penggambaran dunia yang makin menyusut menciptakan pengalaman membaca yang reflektif dan menggugah.
Novel ini tidak menawarkan jawaban yang jelas, namun justru membiarkan pembaca merenung tentang makna kenangan dan apa yang terjadi ketika kita tidak lagi mampu mengingat. (*)
Penulis : Mhd.Ryan Fauzi Mahasiswa universitas andalas,
Analisis Pendidikan Berbasis Alam Menggunakan Ekokritik Teori William Ruckert
Pendekatan Humanistik dalam Novel Totto-chan Berdasarkan Teori Abraham Maslow
Represi dan Ketakutan dalam The Memory Police Tinjauan Psikoanalisis Sigmund Freud
Analisis Karakter Tokoh Totto-chan Dalam Tinjauan Sigmund Freud
Krisis Identitas Memory Police Karya Yoko Ogawa: Tinjauan Psikoanalisis Freud