Apa Hubungan Nyata Antara Uang dan Kualitas Hidup?

Kamis, 12 Juni 2025 - 14:59:37


/

Radarjambi.co.id-Dalam beberapa waktu lalu, perdebatan mengenai hubungan antara gaji dan kualitas hidup muncul kembali di ruang publik.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pun disorot setelah mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan pro dan kontra masyarakat.

Melalui pernyataannya ia menyebutkan orang dengan gaji 15 juta lebih sehat dan lebih pintar, berbalik dari orang dengan gaji 5 juta. Ia pun menambahkan gambaran kondisi Indonesia saat ini yang rakyatnya masih memiliki gaji di bawah 15 juta.

Lantas, benarkan uang memiliki hubungan nyata dengan kualitas hidup seseorang? Berikut ini pemaparannya

Hubungan antara uang dengan kualitas kesehatan 

Momok standar kualitas hidup agaknya terdengar seperti generalisasi, tetapi data dan fakta banyak menunjukkan, hadirnya standar tersebut memberikan tolak ukur terhadap tingkat pendapatan seseorang memang memiliki pengaruh signifikan terhadap aspek kesehatan dan pendidikan, dua indikator penting dalam kualitas hidup.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, pengeluaran rumah tangga berpendapatan tinggi untuk konsumsi makanan bergizi, layanan kesehatan, dan pendidikan jauh lebih besar dibandingkan kelompok menengah ke bawah.

Kelompok dengan pendapatan tertinggi mengalokasikan hingga 25% dari total pengeluaran bulanan untuk kesehatan dan pendidikan, sedangkan kelompok terbawah hanya mampu mengalokasikan sekitar 7%.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin besar pula peluangnya untuk mendapatkan gizi yang baik dan akses pada pelayanan kesehatan berkualitas.

Hubungan antara uang dengan kepintaran 

Dilihat dari kacamata pendidikan melalui data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menunjukkan bahwa siswa dari keluarga berpendapatan tinggi memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menempuh pendidikan di sekolah unggulan, mengikuti bimbingan belajar, serta mengakses teknologi pendukung belajar seperti laptop dan internet stabil.

Semua ini merupakan faktor yang secara tidak langsung membentuk tingkat intelektualitas seseorang.

Penelitian dari World Bank juga mengonfirmasi bahwa anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi cenderung memiliki nilai akademik yang lebih baik karena mendapatkan stimulasi kognitif lebih optimal sejak usia dini.

Benarkan uang memiliki hubungan yang nyata dengan kualitas hidup?

Kualitas hidup seseorang dapat dilihat melalui tingkat kesehatan dan pendidikannya.

Melalui pemaparan yang sudah dijelaskan di awal mengenai hubungan uang dengan kesehatan dan kepintaran dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur akan kualitas hidup seseorang yang baik.

Hal tersebut karena akses kesehatan dan pendidikan yang baik membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh data dari BPS yang menunjukkan bahwa biaya rata-rata pendidikan rata-rata biaya pendidikan yang dikeluarkan peserta didik SD sederajat pada tahun ajaran 2023/2024 adalah Rp 4,56 juta, sedangkan peserta didik SMP sederajat mengeluarkan biaya pendidikan sebesar Rp 7,34 juta.

Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar pula biaya pendidikan yang harus dikeluarkan peserta didik selalu naik setiap tahunnya.

Pada pembahasan di paragraf sebelumnya, menunjukkan bahwa uang memiliki peran penting dalam menentukan kualitas hidup seseorang.

Pendapatan yang lebih besar membuka kesempatan lebih luas untuk mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai.

Kedua hal tersebut sangat mendukung terciptanya kehidupan yang sehat serta perkembangan intelektual sejak usia dini.

Dengan demikian, uang tidak sekadar sebagai alat transaksi, tetapi juga sebagai kunci untuk meningkatkan taraf hidup.

Di sisi lain, berbagai data menunjukkan bahwa untuk memperoleh layanan kesehatan dan pendidikan yang layak dibutuhkan biaya yang cukup besar.

Kenaikan jenjang pendidikan turut diiringi dengan meningkatnya biaya, begitu juga kebutuhan akan nutrisi dan perawatan medis.

Hal ini menegaskan bahwa pendapatan menjadi unsur penting dalam membentuk kualitas hidup seseorang.

Oleh karena itu, kestabilan ekonomi individu sangat diperlukan demi tercapainya kesejahteraan hidup yang optimal.

Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa uang memiliki korelasi yang nyata dengan kesehatan dan kepintaran seseorang.

Uang bukan sekadar menjadi tolak ukur terhadap kekayaan saja, tetapi uang juga menjadi tolak ukur akan kualitas hidup yang dimiliki atau didapatkan oleh seseorang.

Kemampuan finansial yang memadai memungkinkan seseorang untuk memperoleh pelayanan kesehatan terbaik dan pendidikan yang berkualitas.

Hal ini menunjukkan bahwa uang tidak hanya berfungsi sebagai alat pemuas kebutuhan, tetapi juga sebagai penunjang utama dalam membentuk kualitas hidup seseorang. (*)

 

 

Penulis: Intan Awalia Putri, Mahasiswa PBSI UAD Yogyakarta