RADARJAMBI.CO.ID - Jambi, Komitmen Pemerintah Kota Jambi di bawah kepemimpinan Wali Kota Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A., dalam menanggulangi permasalahan banjir kembali dibuktikan lewat aksi nyata di lapangan. Senin (26/5/2025), Wali Kota Maulana turun langsung meninjau sejumlah titik rawan banjir di wilayah Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Simpang III Sipin (Kecamatan Kotabaru), serta kawasan Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah.
Dalam tinjauan tersebut, Wali Kota Maulana memastikan pengerahan alat berat untuk melakukan normalisasi drainase dan pelebaran aliran sungai yang mengalami sedimentasi parah.
“Setelah kita lihat di kawasan Mayang dan Lingkar Selatan, sedimentasinya sangat tinggi. Ini membuat jalur air tersumbat dan menyebabkan luapan air saat hujan deras. Maka dari itu, kita langsung turunkan alat berat untuk normalisasi sebagai langkah cepat,” ujar Maulana.
Selain sedimentasi, bangunan yang berdiri di atas saluran air juga menjadi perhatian serius. Wali Kota Maulana menginstruksikan agar bangunan-bangunan yang menghalangi jalur air segera dibongkar demi kelancaran aliran.
“Saya sudah sampaikan langsung kepada pemilik bangunan yang menutupi drainase. Harus segera dibongkar agar tidak menimbulkan dampak banjir ke kawasan lainnya,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keberadaan daerah resapan air yang semakin tergerus oleh pembangunan. Salah satu hambatan aliran air di Kota Jambi, menurutnya, terjadi karena ujung sungai bermuara ke wilayah Kabupaten Muaro Jambi yang drainasenya masih alami.
“Air tertahan karena mengalir ke kebun-kebun karet. Ini menyebabkan limpahan balik ke Kota Jambi. Maka dari itu, daerah resapan menjadi sangat penting untuk kita jaga dan revitalisasi,” jelasnya.
Lebih jauh, Maulana menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah penyelesaian normalisasi Sungai Asam. Proyek ini disebut dapat mengurangi genangan hingga 70 persen jika terselesaikan dengan optimal.
“Satu per satu kita uraikan permasalahan banjir ini. Kami sudah siapkan dua kolam retensi di Kampung Banjir dan Lorong Arwah. Sungai Asam pun tengah dilebarkan hingga 9 meter, dari Kenali Asam Bawah hingga ke pintu air Sungai Asam,” ungkapnya.
Dukungan pendanaan juga terus diperkuat. Dalam perubahan APBD Provinsi Jambi, telah disiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar. Pemerintah Kota Jambi sendiri mengalokasikan Rp5 miliar, sementara pemerintah pusat turut berkontribusi dengan dana Rp45 miliar.
“Anggaran ini akan digunakan untuk pembebasan lahan dan pengerjaan fisik, agar program pengendalian banjir ini benar-benar memberikan dampak besar,” ujar Maulana.
Wali Kota Maulana juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk Ketua RT yang baru saja dilantik, untuk ambil bagian aktif dalam pengawasan, sosialisasi, dan kolaborasi menyeluruh demi penanganan banjir yang berkelanjutan.
“Air ini tidak mengenal batas wilayah administrasi. Jika satu titik tersumbat, maka wilayah lain ikut terdampak. Ini kerja kolektif yang perlu dukungan semua pihak,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Maulana turut didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Jambi Momon Sukmana, camat, lurah, serta Ketua RT dari wilayah terdampak banjir.(*ria/akd)
Maulana Hadirkan Kejurnas Renang untuk Promosikan Jambi di Mata Nasional
Wisuda Selantang, PMT dan Penghargaan SSK: Kolaborasi Pembangunan SDM Kota Jambi Bahagia
Budaya Tak Boleh Punah : Wali Kota Maulana Tegaskan Komitmen Lestarikan Adat Melayu
Buka Pekan Olahraga Siswa Sekolah BBS : Bisa Kembangkan Bakat Peserta Didik Dibidang Olahraga
Menuju Digitalisasi Pendidikan, Disdik Sungaipenuh Gelar Sosialisasi E-ijazah dan MOU dengan AMURT
Banjir Di Kota Jambi Bukan Takdir, Tapi Warisan Kelalaian Yang Telah Di Ulang