Polda Jambi Berhasil Amankan 242 Orang Pelaku Premanisme Dalam Operasi Pekat ll Siginjai

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:26:00


/

RADARJAMBI.CO.ID - Polda Jambi kembali menegaskan komitmennya dalam memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Dalam Operasi Pekat II Siginjai yang digelar selama 14 hari terakhir, aparat berhasil mengamankan sebanyak 242 orang yang diduga terlibat dalam berbagai aksi premanisme.  

Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan proses hukum.  

Konferensi pers terkait hasil operasi ini digelar secara terbuka di lobi utama Mapolda Jambi, Kamis (15/5/2025), yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar.  

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakapolda Brigjen Pol M Mustaqim, Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto, Dirreskrimum Kombes Pol Dr Manang, Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Siregar, serta seluruh Kasat Reskrim dari jajaran Polres se-Jambi.  

“Selama dua pekan pelaksanaan Operasi Pekat II Siginjai, kami menerima 10 laporan polisi terkait aksi premanisme di berbagai wilayah hukum Jambi. Hasilnya, 32 orang kami tetapkan sebagai tersangka, sementara sisanya masih dalam proses penyelidikan lanjutan,” ungkap Irjen Krisno dalam keterangannya.  

Operasi ini bukan tanpa alasan. Menurut Kapolda, aksi-aksi premanisme seperti pemalakan dan pungutan liar telah lama menjadi masalah klasik di Jambi, khususnya terhadap para sopir truk angkutan batu bara dan kendaraan niaga lainnya.  

Modus yang digunakan para pelaku kerap berkedok sebagai jasa pengamanan atau klaim atas pembebasan lahan.  

“Ini bentuk kejahatan terselubung yang seringkali dibiarkan karena dianggap sepele. Padahal dampaknya sangat besar, termasuk menurunkan rasa aman masyarakat dan menghambat iklim investasi di daerah,” ujar Krisno tegas.  

Dalam operasi tersebut, petugas juga menyita sejumlah barang bukti yang digunakan para pelaku, mulai dari senjata tajam, alat komunikasi, hingga atribut yang digunakan untuk menakut-nakuti korban.  

Irjen Krisno menekankan bahwa pihaknya akan terus mengejar jaringan premanisme hingga ke akar-akarnya dan tidak segan menindak siapapun, termasuk oknum aparat, jika terbukti lalai atau terlibat.  

“Kami sudah keluarkan ultimatum. Bila ada anggota yang terbukti tidak responsif terhadap laporan masyarakat terkait premanisme, akan kami beri sanksi tegas,” katanya.  

Operasi ini merupakan bagian dari instruksi langsung pimpinan Polri dalam upaya menciptakan situasi yang kondusif, mendukung pembangunan daerah, dan menjaga rasa aman masyarakat.  

Kapolda juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor apabila menemukan praktik-praktik premanisme di lingkungannya.  

“Kami butuh dukungan semua pihak. Jangan takut untuk melapor. Pemberantasan premanisme bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga seluruh elemen masyarakat,” tambahnya.  

Polda Jambi memastikan operasi serupa akan terus dilakukan secara berkala guna menekan angka kriminalitas, khususnya yang berkaitan dengan praktik pemalakan, pungli, dan intimidasi oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.(*)