JBC Siapkan Desain Baru Kolam Retensi, Bantah Jadi Penyebab Banjir

Kamis, 10 April 2025 - 21:53:59


/

Radarjambi.co.id-KOTA JAMBI-Pihak Jambi Business Center (JBC) tengah melakukan perubahan kolam penampungan air hujan. Hal ini dilakukan setelah pemerintah kota meminta pihak JBC melakukan perubahan penampungan air.

Direktur JBC, Mario Liberty Siregar, menjelaskan bahwa perubahan desain tersebut baru akan dilaksanakan setelah dokumen perubahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) disahkan. Hal ini bertujuan agar konstruksi yang dibangun nantinya tidak mengalami perubahan lagi.

Mengenai tudingan JBC yang menyebabkan banjir Mario Liberty Siregar menjelaskan bahwa dari sisi topografi, kawasan JBC merupakan titik muara dari berbagai aliran air, termasuk dari Tugu Juang, Mayang, hingga STM.

“Air datang dari mana-mana dan bermuara ke wilayah JBC. Padahal kami sudah membangun kolam retensinya,” kata Mario Liberty Siregar, Kamis (10/04/2025).
Mario Liberty Siregar mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengajukan rancangan desain kolom retensi ke pemerintah Kota Jambi. Jika desain tersebut disetujui pemerintah kota Jambi, pihaknya bisa mengontrol air yang keluar dari JBC.

“Kita lagi menunggu persetujuan dari pemerintah kota, jika desain kolam retensi disahkan, kita segera bangun kolam retensi yang khusus menambung air dari JBC dan kita juga bisa melakukan kontrol air ke sungai,” ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa desain baru kolam retensi yang tengah disusun akan memisahkan fungsi kolam retensi JBC dari drainase milik Pemerintah Kota Jambi.
Sistem baru ini dinamakan Channel Storage atau Long Storage, yang akan dilengkapi penyaring sampah dan pintu kontrol.

Dijelaskan Mario, jika kolam retensi memilikiLuas Areal Kawasan (Ao) sebesar 3567,08 m², Luas Kolam Retensi (Ak) sebesar 1474,87 m², dan Luas Kawasan Hijau (Ah) sebesar 2092,21 m².

“Kedalaman Kolam 2,50 meter. Memang saat ini dinding Kolam Retensi merupakan susunan Kayu Cerucuk 8-12 cm. Cerucuk disusun 2 lapis (depan dan belakang) secara rapat (10 batang/m). Itu yang minta diubah untuk dijadikan beton,” katanya.

Perubahan desain kolam retensi ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan banjir yang kerap terjadi di sekitar kawasan JBC, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan.(akd)