Radarjambi.co.id-Sumatera Barat — Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional IV Jambi-Sumbar terus menyasar ke warga sekitar lingkungan daerah operasionalnya.
Kali ini, melalui unit Kebun Pangkalan Lima Puluh Koto (PLK) kabupaten Pangkalan Lima Puluh Koto provinsi Sumatera Barat (Sumbar), BUMN perkebunan ini menyalurkan bantuan 114 karung beras untuk warga sekitar.
Penyaluran bantuan beras itu, dilakukan Manajer Kebun PLK , Dody Setiawan serta karyawan langsung kepada warga sekitar kebun di rumah warga, pada Sabtu (6/7/2025).
Setiap warga yang telah di data langsung didatangi rumahnya dan diserahkan satu karung beras. Beberapa warga terharu saat menerima bantuan beras yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
“Alhamdulillah, kami sangat terbantu dengan adanya bantuan beras ini. Kami akui, PTPN Kebun PLK sangat peduli dan tanggap akan kebutuhan warga. Terimakasih, Regional 4 Kebun PLK. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan ini,”” kata Liem (45) seorang warga yang menerima beras saat Manajer Kebun PLK tiba-tiba datang memberikan beras, Sabtu (6/7/2025).
Liem mengaku dengan bekerja sebagai buruh serabutan dan menanggung tiga anak dan istri, bantuan sangat berarti untuk keluarganya, apalagi Kebun PLK memberikan bantuan setiap bulan.
Manajemen Kebun PLK ini tak banyak cerita tapi langsung berbuat dan peduli kami. “”Ini bantuan tiap bulan, tiap bulan tanpa bicara tiba-tiba kami dapat bantuan beras. Alhamdulillah, Ya Allah,’’ kata Liem dengan mata berkaca-kaca.
Manager Kebun PLK, Dody Setiawan, menyampaikan bahwa program bantuan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
Program ini merupakan program yang telah baku dan bergulir setiap tahun untuk meringankan beban hidup warga yang kurang mampu.
“Kami ingin kehadiran PTPN IV di tengah masyarakat bukan hanya sekadar beroperasi, tetapi juga membawa manfaat langsung. Salah satunya melalui penyaluran bantuan beras ini, yang kami lakukan secara rutin setiap bulan. Kami tidak mungkin diam serta berpangku tangan sementara tetangga sekitar kami usaha kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kesusahan warga adalah kesusahan kami juga,” ungkap Dody Setiawan.
Lebih jauh, Dody menambahkan bahwa perusahaan juga berupaya menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar, agar tercipta sinergi yang baik antara dunia usaha dengan lingkungan sosialnya.
“”Intinya kita bertetangga itu saling kasihi dan saling bantu,”” akhir Dody Setiawan.(*).