Sudaryanto

Strategi Inovasi Produk Kuliah

Posted on 2025-06-23 21:03:25 dibaca 77 kali

Radarjambi.co.id-Sejumlah perguruan tinggi (PT) di Tanah Air, termasuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD), telah menerapkan kurikulum Outcome Based Education (OBE). Dalam kurikulum tersebut, terdapat capaian pembelajaran lulusan (CPL) pada tiap-tiap mata kuliah.

Dan, dalam tiap mata kuliah mahasiswa didorong untuk mencapai CPL, salah satunya ialah membuat produk kuliah. Apa dan bagaimana strategi diferensiasi produk kuliah di PT kita kini dan mendatang?

Produk kuliah merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan kurikulum OBE. Para mahasiswa didorong untuk membuat produk kuliah yang relevan dengan mata kuliah.

Tentu, produk kuliah yang dibuat telah diidentifikasi dan diukur tingkat ketercapaiannya oleh dosen pengampu. Alhasil, dosen dapat menjadikan pembuatan produk kuliah sebagai tugas proyek (project task) mata kuliah yang diampunya, baik perseorangan maupun tim.

 Produk Kuliah Variatif

Sepengetahuan penulis, produk kuliah bersifat variatif. Ada artikel jurnal, esai ilmiah, modul, buletin, majalah, hingga webinar. Terkait itu, pembuatan produk kuliah dijadikan sebagai tugas proyek mata kuliah.

Bila termasuk mata kuliah wajib, produk kuliah dapat berupa artikel jurnal dan esai ilmiah. Bila termasuk mata kuliah peminatan, produk kuliah dapat berupa modul, buletin, dan majalah. Tentu, bentuk/jenis produk kuliah ditentukan oleh dosen pengampu.

Terkait hal di atas, tulisan ini berfokus pada strategi penulis bersama mahasiswa dalam berinovasi produk kuliah, terutama di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. Pertama, strategi produk kuliah wajib (baca: Mata Kuliah Institusional/MKI).

Dalam MKI Bahasa Indonesia, dosen pengampu menentukan produk kuliah berupa esai ilmiah. Pembuatan esai ilmiah ditempuh melalui empat tahap, yaitu pramenulis, menulis, konsultasi, dan revisi.

Tahap pramenulis meniscayakan mahasiswa mengakses Google Scholar untuk mencari 2-3 artikel terkait topik esai ilmiah sesuai dengan bidang keilmuannya. Setelah itu, mahasiswa membaca 2-3 artikel dan membuat resumenya.

Tahap menulis meniscayakan mahasiswa mengolah resume menjadi draf esai ilmiah. Kemudian tahap konsultasi meniscayakan mahasiswa berkonsultasi draf esai ilmiah dengan dosen pengampu di kelas.

Terakhir, tahap revisi meniscayakan mahasiswa merevisi draf esai ilmiah pascakonsultasi dengan dosen pengampu di kelas. Berikutnya esai ilmiah tadi diterbitkan menjadi buku antologi esai ilmiah.

Kelak, buku antologi esai ilmiah tadi bermanfaat bagi program studi (prodi) terkait. Dan buku serupa juga bermanfaat bagi mahasiswa terkait pengalaman menulis dan portofolio. Dengan begitu, produk kuliah esai ilmiah bersifat multimanfaat bagi banyak pihak.

Empat tahap di atas juga penulis terapkan dalam perkuliahan lainnya, seperti Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia (AKBI). Bedanya, jika dalam MKI Bahasa Indonesia berfokus pada esai ilmiah, sedangkan jika dalam AKBI berfokus pada artikel jurnal.

Menjelang akhir semester, mahasiswa peserta kuliah AKBI akan mengirimkan (submitted) berkas artikel jurnalnya ke redaktur melalui sistem Open Journal System (OJS).

Kedua, strategi produk kuliah peminatan. Jurnalistik merupakan salah satu bidang kuliah peminatan di UAD. Dalam mata kuliah (MK) Reportase, mahasiswa melakukan praktik reportase dan membuat buletin.

Dalam buletin memuat berita, resensi buku, karya sastra, hingga kartun. Semuanya merupakan karya mahasiswa peserta kuliah MK Reportase. Bahkan, diusulkan pula agar buletin memperoleh sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI).

Dalam MK Penulisan Opini dan Resensi, mahasiswa menulis artikel opini dan resensi buku. Artikel opini yang ditulis seputar topik bidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.

Sebagian artikel opini itu telah terbit di media massa, di antaranya, harian Radar Jambi. Resensi buku yang ditulis mencakup buku terbitan 1-2 tahun dan sesuai minat mahasiswa. Ada buku fiksi, ada pula buku nonfiksi. Pengalaman menulis artikel opini dan resensi sangat bermanfaat.

 Bermanfaat bagi Mahasiswa

Dalam MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran BIPA, mahasiswa membuat media ajar berupa teka-teki silang (TTS) topik bahasa dan budaya Indonesia. Media ajar itu dibuat oleh tim mahasiswa (2 orang).

Kemudian media ajar itu dipresentasikan dalam webinar. Mahasiswa melatih kemampuan presentasi dan rasa percaya diri di hadapan peserta webinar. Pembuatan media ajar dan presentasi dalam webinar juga bermanfaat bagi mahasiswa.

Akhirnya, sekali lagi, produk kuliah merupakan salah satu wujud nyata pelaksanaan kurikulum OBE. Atas dasar itu, produk kuliah relevan dengan mata kuliah dan (harapannya) bersifat variatif.

Pengalaman penulis seperti diuraikan di atas menunjukkan hal itu. Terkait hal ini, penulis mendorong agar pihak dosen dan prodi dapat berinovasi produk kuliah. Di antaranya, esai ilmiah, artikel jurnal, hingga webinar. Kelak, produk-produk kuliah itu bermanfaat bagi banyak pihak.(*)

 

 

Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI dan PPG Calon Guru FKIP UAD; Anggota Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (Adobsi)

Copyright 2018 Radarjambi.co.id

Alamat: Jl. Kol. Amir Hamzah No. 35 RT. 22 Kelurahan Selamat Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi, Jambi.

Telpon: (0741) 668844 / 081366282955/ 085377131818

E-Mail: radarjambi12@gmail.co.id