Satu Pasien Suspect Covid-19 Diisolasikan di RSUD CQ Sarolangun

Jumat, 27 Maret 2020 - 22:11:31


Direktur RSUD Prof DR H M Chatib Quzwain Sarolangun, dr Bambang Hermanto MKes
Direktur RSUD Prof DR H M Chatib Quzwain Sarolangun, dr Bambang Hermanto MKes /

Radarjambi.co.id-SAROLANGUN-Tercatat, hingga Jum’at (27/03) ini malam, hanya satu pasien suspect Coronavirus Disease (Covid-19), kini diisolasikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof DR H M Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun.

Berdasarkan informasi yang dirangkum, pasien suspect corona tersebut merupakan salah satu mahasiswi berusia 18 tahun beralamat di salah satu desa di Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun. Pasien tersebut dikabarkan kuliah di Jakarta, dan beberapa hari yang lalu baru pulang ke kampung halaman di salah satu desa di Kecamatan Bathin VIII.

Kepala Direktur RSUD CQ Sarolangun, dr Bambang Hermanto MKes saat dikonfirmasi via ponsel pada Jum’at (27/03), sekitar pukul 20.45 WIB membenarkan adanya pasien suspect terjangkit Covid-19 sedang diisolasi di RSUD CQ.

“Pasien masuk ke RSUD CQ pada Kamis 26 Maret 2020, sore kemarin. Setelah dilakukan tahapan pemeriksaan, pasien tersebut suspect Corona, kemudian pasien tersebut diisolasikan,”kata dr Bambang Hermanto MKes.

Menurut Direktur RSUD, proses isolasi yang akan dilakukan terhadap pasien suspect Corona itu wajib selama 21 hari kedepan. Namun, sebelum 10 hari nanti, maka tim medis akan melakukan croscek untuk mengetahui perkembangannya,”sebutnya.

Ketika ditanya, berapa orang pasien suspect Covid-19 di Kabupaten Sarolangun dalam satu minggu belakang ini, dikatakan Direktur RSUD, hanya tercatat satu pasien yang suspect Covid-19.

“Memang beberapa hari yang lalu ada pasien suspect Covid-19, tapi dari perkembangan pemeriksaan dan proses isolasi yang dilakukan, pasien dari Batang Asai itu dinyatakan negatif, kini ia sudah sehat dan sudah dikembalikan ke keluarga,”ucapnya.

Ditegaskan dr Bambang Hermanto MKes, bahwa kepada seluruh lapisan masyarakat Sarolangun untuk mewaspadai atau mencurigai terhadap warga yang berasal dari luar daerah masuk kedalam kesatuan rumah tangga, RT, dusun, desa/kelurahan dan kecamatan. Jika ada warga yang pulang dari perantauan, jangan segan-segan dilakukan karantina selama 14 hari. Hal tersebut dilakukan untuk kepentingan masyarakat agar terhantar dari penularan Covid-19.   

“Kita berharap masyarakat harus bersatu dalam menjaga lingkungan yang sehat, sebab penularan wabah Covid -19 ini dinilai mudah. Lebih penting lagi, harus mewaspadai terhadap warga yang berasal dari luar daerah masuk ke lingkungan kita, artinya kita lakukan karantina 14 hari,”paparnya.

Sisi lain untuk pencegahan penularan Covid-19, kata dr Bambang Hermanto, diminta masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan mengkonsumsi makanan yang sehat, kemudian jaga stamina.

“Kita menghimbau agar masyarakat patuhi terhadap anjuran pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Jangan anggap enteng dalam menyingkapi penularan wabah corona ini, kalau bisa kurangi aktivitas bepergian keluar rumah jika tidak ada urusan yang dinilai tidak penting,”himbaunya.

Disamping itu, Direktur RSUD CQ menambahkan, dalam penanganan pasien suspect Corona ini akan dilakukan secara maksimal sesuai dengan prosedur.

“Kami juga sudah menyiapkan alat pengamanan diri untuk medis yang bersatandar nasional, sehingga medis bisa bekerja secara fokus, kami juga berharap tim medis yang bekerja jangan ceroboh,”tandasnya.

 

PENULIS : CHARLES R

EDITOR : ANSORY S