Proyek BWSS VI Kembali Jadi Sorotan

Kamis, 27 Februari 2020 - 19:45:14


Proyek BWSS VI di Tanjabbarat
Proyek BWSS VI di Tanjabbarat /

Radarjambi.co.id, TANJABBAR - Proyek pembangunan prasarana pengambilan air untuk air baku di kabupaten Tanjung Jabung Barat yang tersebar di delapan lokasi mengalami kerusakan.

Disinyalir kerusakan terjadi di tiga titik lokasi diantaranya Desa Dataran Pinang, Kampung Baru daerah Kecamatan Betara serta di Kelurahan Tungkal 5 Kecamatan Seberang Kota.

Padahal proyek ini baru selesai di kerjakan pada Desember 2019 lalu. Pihak penyedia jasa CV. Sentral Tampines yang dipercayakan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI untuk melaksanakan kegiatan ini. Ditengarai pihak rekanan terkesanbekerja asal jadi.

Pasalnya dari delapan titik lokasi pembangunan prasarana pengambilan air untuk air baku, terdeteksi ada tiga titik lokasi yang mengalami kerusakan.

Agus, selaku pengawas dari BWSS Provinsi Jambi saat dihubungi via telepon seluler mengakui adanya kerusakan yang terjadi.

"Memang benar ada kerusakan di beberapa titik lokasi dan kami sudah menyurati pihak penyedia jasa dua kali dan informasnya mereka sudah bergerak memperbaikinya," ujarnya.

Mungkin saja, menurutnya untuk di Tungkal V belum tersentuh karena pihak rekanan sedang melakukan perbaikan di daerah Kampung Baru Kecamatan Betara.

Terkait kerusakan dibeberapa tempat ini, Agus menyebutkan bahwa semua pekerjaan itu masih dalam tahap pemeliharaan.

"Jika memang nantinya pihak penyedia jasa tidak ada itikad baik untuk memperbaikinya, kami dari BWSS yang akan memperbaiki," sebut Agus.

Terkesan kerusakan fokus pada sekat bak primer, dan ketika dikonfirmasi kepada Basuki selaku Konsultan Pengawas menjawab hal ini diakibatkan tekanan debit air yang mengalir dari bak satu ke bak yang lainnya.

"Seharusnya diisi penuh dulu baru disaring," ujar Basuki.

Saat ditanyakan apakah memang sekatnya atau dinding bak memakai bata atau di cor beton, Ia mengatakan dalam gambar memakai bata.

Anehnya ketika ditanyakan besaran anggaran per satu unitnya Basuki mengelak untuk menjawab.

Sementara Agus selaku Pengawas dari BWSS mrngatakan di pagunya senilai Rp 8 Miliar untuk 8 titik.

"Jika mau menanyakan besaran anggaran per satu unitnya baiknya datang saja ke kantor, karena hal ini menyangkut administrasi," kata Agus.

Berdasarlain sekat antara bak penampungan air yang jebol terlihat lantainya juga amblas. Hingga berita ini di rilis CV . Sentral Tampines belum dapat di konfirmasi. (ken)

 

 

Editor  :  Ansory S