Dua Kecamatan di Muarojambi Tak ada Sinyal Telekomonikasi

Rabu, 26 Februari 2020 - 21:23:03


Zuhri
Zuhri /

radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Setidaknya ada 189 tower telekomunikasi milik swasta di sejumlah wilayah Kabupaten Muarojambi. Hal ini disampaikan oleh Zuhri, Kabid pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik.

Zuhri menyebutkan bahwa 189 tower tersebut kesemuanya aktif artinya telah terpasang dengan sejumlah Provider. Namun baru-baru ini pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan sejumlah wilayah yang masih dalam kategori black spot.

"Jadi dari hasil kita turun ke lapangan beberapa waktu lalu, dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Muarojambi memang masih ada dua Kecamatan yang tergolong black spot, artinya sama sekali tidak ada sinyal atau susah sinyal," ujarnya, Rabu (26/2).

Lebih lanjut diterangkannya dua Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bahar Selatan dan Kumpeh. Untuk Kecamatan Bahar, Zuhri menyebutkan bahwa Kecamatan Bahar Selatan ada di Desa Tanjung Lebar yang terdiri dari tiga dusun, sedangkan untuk Kecamatan Kumpeh ada di tiga desa.

"Jadi di Bahar itu ada daerah Sungai Bahar, yang secara umum sudah ada sinyal tapi kendala mereka ketika mati lampu, otomatis sinyal hilang karena memang tidak ada listrik cadangan," sebutnya.

"Kemudian Bahar selatan itu area black spot di Desa Tanjung Lebar yang terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Sungai Beruang, Tanjung Melati, dan Pangkalan Ranjau. Untuk Kumpeh ada di Desa Rantau Panjang, Londrang, Rondang. Itu dia dia muncul sinyal tapi harus cari-cari dulu," jelas Zuhri.

Menurutnya, beberapa upaya akan dilakukan Diskominfo diantaranya akan mengajukan ke Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) di Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo).

"Ke depannya kita sarankan untuk kita ajukan BAKTI, jadi itu sebagai badan pemerintah yang menghimpun dana lah, yang dapat menerima usulan dari daerah," ungkapnya.

Lebih lanjut kata Zuhri, ada sedikit kendala yang akan dihadapi dalam pengajuan di Kementerian tersebut. Hal itu lantaran dari Kementerian memperioritaskan wilayah khusus yang dikategorikan sebagai wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

"Sementara kita tidak masuk dalam wilayah tersebut, tetapi kita coba usahakan itu," terangnya.

Selain itu, solusi lainnya yang akan dilakukannya dengan menawarkan kepada sejumlah provider yang ada untuk membangun tower di Kabupaten Muarojambi.
Terlebih lagi untuk beberapa wilayah yang memang dikategorikan sebagai black spot.

"Ke depan kita akan tawarkan dengan provider ini untuk bangun menara atau tower tadi. Kalo dia mau bangun itu, terkait perizinan akan kita bantu lah, maksudnya kita minta untuk dapat dipercepat," bebernya. (akd)

 

Editor  ;  Ansory S