Terkait Virus Corona, Bupati Minta Dinkes Jangan Ketinggalan Informasi

Selasa, 11 Februari 2020 - 21:15:18


Safrial .
Safrial . /

radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Bupati Tanjung Jabung Barat, H. Safrial MS tanggapi fenomena penyebaran virus Corona yang belakangan ini cukup meresahkan masyarakat.

Ditemui diruang kerjanya, selasa (11/02), Safrial sampaikan hingga saat ini Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah menindaklanjuti surat edaran dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi terkait kesiap-siagaan dan antisipasi penyebaran Pnemoni Berat atau yang sering disebut corona.

Dijelaskan Bupati, himbauan tersebut telah di edarkan ke 16 puskesmas yang ada di Tanjung Jabung Barat.

Adapun upaya antisipasi yang dilakukan yaitu dengan deteksi dan pencegahan serta respon cepat terhadap gejala pnemoni.

"Saya juga telah perintahkan dinas kesehatan dan puskesmas agar terus memantau perkembangan fenomena virus corona ini melalui berbagai media agar jangan sampai ketinggalan informasi," tegasnya.

Menurut bupati, dengan melakukan update informasi dari sumber yang akurat dan kredibel kemudian di sebarkan kembali ke tengah masyarakat maka tidak akan terjadi kesalahpahaman dan tentunya akan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

"Untuk itu saya menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik menghadapi penyebaran corona ini karena alhamdulillah sampai hari ini tidak ada warga tanjab barat yang terindikasi terjangkit corona," imbuhnya.

Terpisah, Kabid Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Hj. Arida Santi Orien membenarkan penyampaian bupati.

Pihaknya memang sudah menindaklanjuti surat edaran Dinkes Provinsi Jambi serta meneruskannya ke 16 puskesmas.

Selain itu menurutnya, Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya pencegahan penyebaran Pnemoni Berat atau yang sering disebut corona ini.

"Untuk langkah-langkah pencegahan kita sudah berkoordinasi bersama kapolres dan instansi terkait termasuk pengelola pelabuhan roro dan marina. Setiap penumpang yang masuk dari kedua pelabuhan itu kita periksa dengan menggunakan termoscanner suhu panas tubuh, apabila panas tubuh melebihi 39 derajat disertai batuk dan pilek akan langsung kita anamesa," terangnya.

Upaya pencegahan tersebut menurut ida (panggilan akrabnya), sudah cukup maksimal dan bahkan pihak dinkes juga sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum KH Daud Arif Kuala Tungkal dalam membuat satu ruangan isolasi dengan seluruh alat pelindung diri (APD) yang sudah sesuai dengan SOP.

"Ini merupakan antisipasi jika ada kasus yang mengarah pada pnemoni berat tersebut," pungkasnya.(ken)

 

Editor  : Ansory S