Dinkes Tanjabar Cegah DBD Hanya Dengan Surat Edaran ?

Selasa, 10 Desember 2019 - 21:37:41


Salah satu Pasien DBD di RSUD Daud Arif Kualatungkal
Salah satu Pasien DBD di RSUD Daud Arif Kualatungkal /

radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus bertambah dan terus mengancam masyarakat. Bahkan, hingga saat ini tercatat 372 kasus warga Tanjabbar dirawat akibat terserang DBD ini.

Dari data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat, kasus DBD terhitung sejak Januari hingga Oktober 2019 sebanyak 372 kasus. Dengan rincian 168 positif DBD, 23 Dengue Shock Syndrome dan Demam Suspect DBD 114 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Tanjabbar dr Andi Pada melalui Kabid P2PL Tanjabbar, Johanes J Sitorus membenarkan jika DBD di Tanjabbar hingga Oktober 2019 ditemukan sebanyak 372 kasus.

”Iya ada 372 kasus per Oktober 2019, dengan rincian 168 positif DBD, 23 Dengue Shock Syndrome dan Demam Suspect DBD 114 kasus,”ungkapnya.

Dikatakannya, dari 10 wilayah endemis, tinggal empat wilayah meliputi Patunas, Tungkal II, tungkal lll, Tungkal Harapan yang masuk ke wilayah rawan endemis.

“Di empat wilayah itu pada musim hujan saat curah hujan tinggi dan endapan air banyak lingkungan yang jadi sarang nyamuk, diminta kesadaran masyarakat setempat agar tedmon ditutup supaya nyamuk DBD tidak berkembang biak,” jelasnya.

Saat disinggung upaya pencegahan, dr Johanes menyebut pihaknya hanya sudah mengeluarkan surat edaran ke setiap kecamatan, puskesmas dan pustu berisi himbauan agar melaksanakan upaya pencegahan wabah DBD.

“Sudah kita keluarkan surat edaran ke Kecamatan diteruskan ke Lurah hingga RT dan puskesmas serta pustu. Kita sudah himbau gotong royong. Nah, yang tempat tidak ada gotong royong ternyata di situlah ditemukan kasus baru,” kata Johanes J Sitorus, Selasa (10/12).

Upaya pencegahan, kata Johanes dengan melakukan pembersihan saluran air, mengubur, menguras dan menutup sumber berkembang biaknya jentik nyamuk demam beradarah aides aegepty, sementara untuk fogging Dinkes malah nunggu ada temuan dulu.

“Untuk fogging kalau sudah ditemukan ada kasus baru di suatu wilayah baru kita lakukan fogging,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak RSUD KH Daud Arif merilis data per 30 November 2019, ditemukan pasien sebanyak 110 orang terserang DBD, 26 diantaranya dengue. Dari 110 tersebut, 74 merupakan anak- anak dan 14 diantaranya orang dewasa.(ken)

 

Editor  ;  Ansory S