Marak DBD, Warga Desak Dinkes Lakukan Fogging

Kamis, 05 Desember 2019 - 20:40:19


 Salah satu pasien DBD di RSUD Daud Arif
Salah satu pasien DBD di RSUD Daud Arif /

radarjambi.co.id-TANJABBARAT-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) masih marak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Setidaknya dalam tiga bulan terakhir 74 warga terserang penyakit mematikan tersebut.

Hal ini diakui Direktur RSUD Daud Arif Kualatungkal, Elfry Syahril, sejak tiga bulan terakhir sebanyak 74 orang anak-anak kena wabah DBD. Sementara sebanyak 14 orang dewasa tak luput terserang DBD dan 26 orang kena dengue.

"Itu data yang tercatat sejak tiga bulan terkahir hingga 30 November tahun ini," beber Dirut RSUD Daud Arif Kualatungkal, dr Elfry Syahril kepada wartawan, Kamis (5/12)

Kata Elfry, genangan air yang berada di bawah rumah dan bak mandi jadi pemicu berkembang biaknya nyamuk.

Disebutkannya bahwa nyamuk pada umumnya bersarang di air yang jernih, termasuk dalam bak mandi. Terlebih di musim hujan, banyak genangan air yang dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk.

"Selain langkah memberi obat pada jentik jentik yang ada di bak, warga juga diharapkan membuat saluran terhadap genangan air yang dapat mengakibatkan nyamuk berkembang biak," jelas dr. Elfry.

Selain itu, untuk pencegahan masyarakat diharapkan dan diimbau kembali menggalakkan semangat 3M (Menguras, menutup dan mengubur).

Menurut pengakuan keluarga korban DBD, Sudarmono warga Teluk Kulbi, Kecamatan betara, menuturkan kepada wartawan bahwa korban DBD, Wirda (10 bulan), mengalami panas disekujur tubuh.

"Badannya panas selama 5 hari jadi kita bawa berobat ke rumah sakit," kata Darmono, khawatir karena suhu tubuh bayi mungil itu panas tinggi.

Dia mengharapkan kepada pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk segera melakukan fogging di titik-titik rawan secara menyeluruh. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan memakan korban.

Terlebih saat ini musim penghujan, hal itu sangat bermanfaat dalam pencegahan perkembangan nyamuk tersebut. Sebab selama dua tahun terakhir, Sudarmono mengaku belum pernah dilakukan pogging di lingkungannya. (ken)


Editor : Ansory S