Diduga Tumpang Tindih Beberapa Proyek Tanggul PUPR Tanjabbar dan BWSS

Senin, 19 Agustus 2019 - 22:24:02


Edi Sunardi ST.
Edi Sunardi ST. /

radarjambi.co.id-TANJABARAT-Beberapa proyek pekerjaan rehabilitasi pemeliharaan jaringan irigasi atau tanggul di Kabupaten Tanjab Barat diduga terjadi Tumpang tindih antara Bidang Sumber daya Air (SDA) Dinas PUPR Tanjabbar yang menggunakan anggaran APBD dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS)VI Jambi yang menggunakan dana swakelola.

Hal ini bedasarkan data yang berhasil dihimpun. Dari sekian lokasi yang tertuang dalam DPA Dinas PUPR Tanjabbar Bidang SDA tersebut, ada berapa lokasi yang sama dalam kegiatan swakelola Provinsi.

Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Tanjab Barat, Edi Sunardi dikonfirmasikan terkait adanya dugaan terjadi tumpang tindih beberapa proyek di bidangnya mengatakan tidak ada masalah, karena BWSS tidak ada lokasi kerjaan.

"Misalnya terjadi tumpang tidih itu tidak ada masalah asalkan bisa dikerjakan lagi, terkecuali banggun baru. Orang itukan (BWSS VI,red) tidak ada lokasi," sebut Edi.

Edi menuding pihak Dinas PUPR Provinsi ataupun BWSS VI tidak melakukan koordinasi dengan pihaknya terkait beberapa proyek provinsi di wilayah Tanjabbar.

"Lagian rasanya tidak masalah artinya selagi ada masa pemeliharaan dari pemerintah malah tambah bagus, itu yang ditanyakan anggota dewan pada kita, kenapa hasil pekerjaan Rehabilitasi pemeliharaan Jaringan irigasi tidak nampak? saya katakan wajar saja tidak nampak hasilnya karena kita laksanakan setahun sekali, seharusnya semakin sering namanya pemeliharaan itu semakin bagus," jelasnya.

Edi juga menyebutkan di tahun 2019 ini ada pekerjaan dari provinsi masuk di wilayah Tanjabbarat dengan pekerjaan Swakelolah.

"Swakelola itu bebas dengan artinya tidak bertitik seperti kita kabupaten, kalau kita per Parit tapi kalau provinsi perkecamatan," ujar Edi.

Ditanyai berapa titik proyek APBD Kabupaten yang terjadi tumpang tindih sama kegiatan swakelola Provinsi atau BWSS VI. Edi mengatakan tidak tau persis bahkan dirinya menyebutkan bawahannya lebih tau terkait hal itu.

Meski demikian, Edi mengakui ada berapa pekerjaan swakelola dari provinsi atau Balai yang ia tau lokasinya betumburan sama dengan kegiatan di bidangnya.

"Setelah kita tau lokasi telah dikerjakan terlebih dahulu melalui dana swakelola Provinsi atau balai itu akhirnya dua pekerjaan yang dimaksud kita batalkan untuk dikerjakan dan anggaranya kita revisi kelokasi lain di anggaran APBD Perubahan," kilahnya.

Disebutkan dia lagi, dua titik pekerjaan yang sama pekerjaan swakelola provinsi itu berada di kecamatan Senyerang. "Karena di Kecamatan Senyerang itu banyak paritnya kalau di kecamatan lainnya sejauh ini tidak ada bebenturan sama kegiatan kita," akuinya.

 

 

Reporter      ;     Kenata

Editor          :      Ansory S