Tiga Hari Tenggelam, Edi Ditemukan Mengapung di Laut

Rabu, 24 Juli 2019 - 21:39:08


Jasad Edi yang ditemukan tim pencari di laut.
Jasad Edi yang ditemukan tim pencari di laut. /

radarjambi.co.id-TANJABTIMUR-Setelah melakukan pencarian selama Tiga hari Dua malam di perairan laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), akhirnya Edi Yusuf alias Abu (55), ditemukan mengapung di ambang luar perairan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, dalam kondisi tak bernyawa, pada Rabu (24/7) kemarin.

Abu yang merupakan warga RT 01 Dusun Nelayan I Desa Kuala Simbur, Kecamatan Muara Sabak Timur itu ditemukan oleh tim gabungan Basarnas, Polairud Polres Tanjabtim yang dibantu oleh masyarakat nelayan sekitar pukul 09.00 WIB.

Hal itu dibenarkan Camat Miara Sabak Timur, Zulfaisal.
Dia mengatakan, saat ditemukan Abu dalam kondisi mengapung di laut dengan posisi terlentang. Tubuh korban sudah dalam keadaan membengkak dan kulit sudah mulai mengelupas.

"Ya, jenazah Pak Abu sudah ditemukan. Kondisinya sudah meninggal dunia. Tubuhnya sudah bengkak dan kulitnya sudah mulai mengelupas," katanya ketika dihubungi via telpon, Rabu (24/7) kemarin.

Sementara, Kapolsek Muara Sabak Timur, AKP Suwanto ketika dikonfirmasi melalui sambungan telpon juga membenarkan jenazah Abu sudah ditemukan.
Dia menuturkan, setelah ditemukan jenazah dibawa ke rumah korban untuk dikenali ciri-cirinya.

"Ya, dari ciri-ciri korban, baju dan dan celananya benar bahwa itu adalah Edi Yusuf alias Abu," imbuhnya.

Kemudian, korban langsung dilakukan visum. Setelah di visum, korban dinyatakan murni kecelakaan tenggelam di laut.

Tidak ada bekas - bekas luka dari benda tajam dan benda tumpul.

"Ya, ini murni kecelakaan tenggelam di laut. Sebab, saat melaut korban hanya bersama menantunya," tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Kuala Simbur, Juhaifah mengungkapkan, bahwa saat ini jenazah Abu sudah diserahkan kepada pihak keluarga, dan juga korban sudah dikebumikan sekitar pukul 13.00 WIB.

"Ya, sudah ditemukan. Sekarang sudah dikebumikan oleh pihak keluarga," ungkapnya.

Juhaifah menceritakan kronologis kejadiannya. Ketika itu pada Senin (22/7) lalu korban pergi melaut bersama menantunya bernama Hamsah pada Senin (22/7) pagi.
Ketika di laut sekitar pukul 09.00 WIB, menantunya berada di bagian depan pompong untuk memeriksa ikan yang telah ditangkap. Sementara posisi korban berada di bagian belakang pompong.

Namun, saat menantunya melihat ke belakang, Dia terkejut mertuanya tidak ada. Karena Dia sudah kebingungan mencari korban, akhirnya Dia memutuskan untuk memanggil nelayan lain yang kebetulan berada disekitar TKP.

Hamsah memanggil nelayan lain dengan cara melambaikan tangannya.
Kebetulan nelayan memang ramai disekitar TKP.

"Memang korban punya riwayat punya penyakit sakit kepala yang luar biasa (pening pitam). Mungkin sebelum kejadian, penyakit korban kambuh," sebutnya.

Para nelayan lain pun juga ikut melakukan pencarian terhadap korban. Sementara, sekitar pukul 10.00 WIB, salah satu nelayan pergi kembali ke desa untuk memberitahukan kepada masyarakat desa. Setelah mendapatkan informasi tersebut, masyarakat dan nelayan langsung pergi ikut untuk mencari korban.

"Alhamdulillah atas kerja keras dan kerja sama oleh tim Basarna, Polairud dan masyarakat nelayan, korban saat ini sudah ditemukan," ucapnya.

Juhaifah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait, seperti Basarna dan Polairud Polres Tanjabtim, yang sudah berupaya membantu, mulai dari proses pencarian sampai pada proses evakuasi mayat korban.

"Saya ucapkan juga terima kasih kepada masyarakat nelayan yang sudah membantu untuk pencarian korban," ucapnya.

 

 

Reporter   :    Gunawan

Editor       :    Ansory S