Tujuh Bulan, Terjadi Lima Kasus Kebakaran di Empat Kecamatan

Selasa, 16 Juli 2019 - 21:06:31


Ilustrasi
Ilustrasi /

radarjambi.co.id-BATANGHARI-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Batanghari cenderung meningkat.

Dari data BPBD Batanghari, sejak Januari-Juli 219, terjadi lima kasus kebakaran hutan dan lahan. Total lahan yang terbakar, yakni seluas 17 hektare yang tersebar di empat kecamatan.

Pertama di Desa Senami, lahan yang terbakar seluas 4 hektare; Kemudian Desa Pelayangan seluas 3 hektare; Dua kejadian karhutla di Kecamatan Bajubang dengan luas lahan yang terbakar 8 hektare, dan terakhir Desa Hajran dengan luas lahan 2 hektare.

"Selama periode Januari hingga Juli ini, terdapat lima titik hotspot dengan luas lahan yang terbkar 17 hektar," kata Kepala BPBD Batanghari, Nazhar, Selasa(16/7).

Ada beragam penyebab kebakaran hutan dan lahan, salah satunya kelalaian warga membuang puntung rokok. Sehingga bekas puntung rokok tersebut jatuh kebelukar.

Saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan hingga kemarau berakhir.

Menurutnya, walau gencar melakukan sosialisasi dan patroli gabungan.
Ada beberapa daerah sudah menetapkan status siaga karhutla.

Batanghari, lanjutnya, mulai Juli hingga 31 Agustus 2019, peningkatan status ini berdasarkan hasil prediksi cuaca dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi yang tergabung dalam Satgas Karhutla Provinsi Jambi.

"Bisa jadi status tersebut ditingkatkan menjadi siaga satu, jika suhu panas terus meningkat," tegasnya.

Saat ini, lanjutnya, Satgas Karhutla Kabupaten Batanghari yang terdiri dari TNI, Polri, dan OPD terkait serta Mangga Agni, terus memantau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan.

"Kita bersama tim terpadu terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," terangnya.

BPBD telah memetakan daerah yang paling berpotensi Karhutla di Kabupaten Batanghari. Ada empat kecamatan yang paling besar potensinya terdiri dari Kecamatan Bajubang, Mersam, Batin XXIV dan Maro Sebo Ulu (MSU).

"Semua kecamatan berpotensi karhutla. Hanya saja empat kecamatan itu adalah kecamatan pembukaan lahan kebun. Kita siagakan tim dan peralatan-peralatan untuk pemadaman api, jika terjadi kebakaran," pungkasnya.

 

Reporter     :     Didi

Editor         :     Ansory  S