Bulan Ramadan, PAD Mengalami Peningkatan Khususnya Retribusi Parkir

Senin, 20 Mei 2019 - 17:13:49


Retbusi parkir alami kenaikan selama ramadan
Retbusi parkir alami kenaikan selama ramadan /

 

Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Terkiat mengenai Selama Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bulan Ramadan dari retribusi parkir mengalami peningkatan. Baik parkir yang berada di dalam kawasan pasar maupun diluar kawasan pasar.

Hal ini terjadi mengingat dengan tertata nya lalu lintas dan parkir bagi para pengunjung pasar, khsusunya pasar bedug.

Menyikapi ini, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Umar Faruk mengingatkan agar pasar Bedug ini harus dikelola dengan baik. Terutama untuk lalu lintas agar tidak membuat macet dan malahan menggangu pengguna jalan.

“Harus diperhatikan lalu lintasnya, tidak membuat macet. Parkir kendaraannya juga harus ada sehingga pembeli bisa merasa aman dan nyaman,” kata Umar Faruk.

Dengan penataan yang baik terkait lalu lintas dan parkir, disampaikan Saleh Ridho, Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, selama Ramadan, ada peningkatan jumlah PAD parkir terutama didalam kawasan.

Dirinya menjelaskan, peningkatan rata-rata per hari bisa mencapai Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per hari dari biasanya. 

Pada hari biasa, rata rata PAD untuk parkir didalam kawasan sebesar Rp 9 juta/hari. Namun selama ramadan, bisa mencapai Rp 10 juta/bulannya.

“Jadi ada peningkatan hingga Rp 1 juta perhari,” ucapnya.

Dirinya mengatakan bahwa untuk PAD parkir selama ramadan ditargetkan sebesar Rp 250 juta selama ramadan. Jika melihat angka tersebut, maka dirinya optimis bisa mencapai target tersebut untuk satu bulan selama Ramadan.

“Memang peningkatan cukup besar. Apalagi nanti satu minggu menjelang lebaran, pasti jumlah kendaraan yang parkir semakin banyak dan padat. Selain itu setiap weekend juga selalu padat,” jelasnya.

Saleh Ridho juga menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya untuk peningkatan PAD baik di dalam kawasan maupun diluar kawasan.

“Ini yang kita juga terus upayakan begitu juga yang di luar kawasan. Ini ada titik-titik yang namanya insidentil karena ada pasar-pasar yang dadakan ini. Jadi untuk setiap pasar bedug juga kita targetkan untuk menyumbang PAD yang lebih besar,” jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya mengutamakan PAD tetapi juga mengatur jalur-jalur yang menyebabkan kemacetan.

“Ini yang kita antisipasi dalam rangka pengaturan parkir. Jadi tidak hanya terkait PAD itu saja, kita juga mengatur sehingga rekayasa di jalur - jalur tersebut tidak terganggu. Ada banyak titik kemacetan. Seperti di kawasan Mayang itu sangat ramai. Daerah pasar sendiri di dalam kawasan maupun diluar kawasan juga ramai,” pungkasnya.

 

 

Reporter : Hilman

Editor     : Ansori