17 PTT Dinas PUPR Putus Kontrak, Fauzi : Silakan Datang dan Lihat Hasilnya

Kamis, 07 Februari 2019 - 21:22:10


Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M Fauzi
Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M Fauzi /

 

Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI – Setelah dilakukan assessment terhadap sekitar 363 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas PUPR Provinsi Jambi pada 2 Januari 2019 lalu, ada 17 orang yang dinyatakan tidak lulus.

Artinya, kontrak kerja mereka di dinas dengan anggaran terbesar itu berakhir begitu saja. Ini menimbulkan gejolak dan protes, di kalangan tenaga kontrak yang tidak bisa melanjutkan kontraknya itu.

Salah satunya menyebutkan, mereka diputus kontrak begitu saja dan dinyatakan tidak lulus. Namun hasil nilai dari assessment tidak diperlihatkan.

“Sama sekali tidak transparan. Kalau memang tidak lulus, berapa nilainya,” kata salah satu PTT yang telah dikonfirmasi.

Salah satu PTT yang tak ingin disebut namanya itu, mereka yang dinyatakan tidak lulus, kemudian diberikan solusi untuk tetap bisa bekerja. Namun, tidak lagi di Dinas PUPR, melainkan bekerja di konsultan. Digaji oleh konsultan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M Fauzi mengatakan, dia akan meluruskan persoalan yang terjadi.

Menurutnya, memang sudah dianggarkan untuk dilakukan assessment pada PTT tersebut. Tujuan assessment itu menurutnya tidak untuk membuang PTT. Tapi untuk melihat kemampuan masing-masing PTT, sehingga nantinya bisa ditempatkan sesuai dengan keahlian masing-masing.

“Dari assessment itu, ternyata ada 17 orang yang tidak lulus. PTT ini ada di berbagai bidang. Mereka tidak lulus, namun tetap kita carikan solusi,” katanya.

Tidak hanya hasil assessment, penilaian dari raport kinerja mereka selama satu tahun terakhir juga menjadi pertimbangan. Ketika ada yang tak lulus, lanjut Fauzi, ada saran pendapat dari berbagai bidang di Dinas PUPR untuk mencarikan solusi.

“Mereka ada yang sudah lama mengabdi, kami tidak mau juga mereka kehilangan pekerjaan. Mereka kita salurkan, masing-masing bidang buat kebijakan. Mereka tetap akan dipekerjakan,” katanya.

Terkait dengan tawaran mereka akan disalurkan ke konsultan, Fauzi juga tak menampiknya. Karena itu merupakan salah satu solusi yang ditawarkan, jika mereka mau menerima tawaran itu. Lagi pula, menurutnya assesment ini dilaksanakan oleh Universitas Jambi (Unja) sebagai lembaga independent.

“Silakan datang dan lihat hasil assessment. Lagi pula, di konsultan itu gajinya lebih besar dari di sini. Di sini (PUPR, red) cuman Rp 1.350.000,” katanya.

Lagi pula, menurutnya memang untuk beban kerja di Dinas PUPR saat ini berkurang. Sebagai contoh, dia mengatakan ada 105 PTT di Bidang Bina Marga, sementara pekerjaan Bina Marga saat ini sudah menurun.

“Mereka dibebani kerja berdasarkan kegiatan proyek. Kalau proyek menurun bagaimana,” paparnya.

Kemudian, terkait ada orang yang baru menggantikan 17 PTT yang tidak lulus itu, Fauzi juga tak menampiknya. Menurutnya, sebelum dirinya menjadi Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, sudah ada 50 permohonan untuk menjadi PTT di Dinas yang dipimpinnya.

“Namun setelah assessment, ternyata mereka lulus nilainya. Tapi tidak semua juga direkrut, tetap sesuai dengan kebutuhan,” tandasnya.

 

 

Reporter : E. Haryanto

Editor     : Ansori