Sekda: Css Momen Strategis Pastikan Sanitasi Berkelanjutan

Jumat, 26 Oktober 2018 - 17:57:04


/

RADARJAMBI.CO.ID,-Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.M.Dianto,M.Si mengemukakan, City Sanitation Summit (CSS)merupakan suatu momen yang sangat strategis dalam memastikan kualitas pembangunan sanitasi permukiman yang berkelanjutan. Hal tersebut dikemukakan Sekda pada City Sanitation Summit XVIII Tahun 2018 Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) 2018, bertempat di Tanggo Rajo Ballroom BW Luxury Hotel Jambi, Kamis (25/10) siang

“Peningkatan kesadaran dan partisipasi dari seluruh pemangku kebijakan sangat dibutuhkan dalam membangun sanitasi yang baik di Indonesia. Perlu adanya komunikasi yang baik, sehingga pembangunan sanitasi bagi permukiman ini bisa terus berkelanjutan, demi meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, khususnya manusia yang ada di Provinsi Jambi,” ujar Sekda

Sekda menjelaskan, pembangunan sanitasi yang baik merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan masuk dalam agenda nasional yang harus dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Permasalahan sanitasi sendiri akan terus berjalan selaras dengan laju pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya

“Pembangunan sanitasi haruslah dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan, karena ini merupakan suatu permasalahan yang terus berlanjut, sejalan dengan laju pertambahan penduduk. Pembangunan sanitasi sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,” jelas Sekda

Lebih lanjut, Sekda menyampaikan melalui kegiatan ini bisa lebih memperkuat komitmen dalam rangka melaksanakan pembangunan sanitasi yang berkualitas dan berkelanjutan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik bagi lingkungan

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Dr.Ir.Danis Hidayat Sumadilaga,M.Eng.Sc mengatakan, permasalahan sanitasi yang baik di Indonesia saat ini merupakan bagian dari tantangan bagi pemerintah untuk terus bekerja keras dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 yang telah dicanangkan oleh PBB

“Berdasarkan data BPS, sampai pada tahun 2017 cakupan sanitasi nasional baru mencapai 76,91 persen dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2019 harus 100 persen. Dalam mencapai target SDGs, pelayanan 100 persen sanitasi bukan hanya dilihat dari tingkat sarana dan prasarana masyarakat saja, tetapi juga pengelolaan sanitasi yang terpadu dari hulu ke hilir menjadi faktor utama,” tutur Danis.

Danis mengungkapkan, Kementerian PUPR RI terus berupaya mendorong penyediaan air bersih dan pelayanan sanitasi yang baik bagi masyarakat dengan membangun infrastruktur untuk sanitasi serta pembinaan kepada masyarakat. Infrastruktur terkait sanitasi yang telah dibangun antara lain, tempat pembuangan sampah akhir dengan sistem reuse, reduce, recycle (3R) dan drainase lingkungan.

“Saya berharap, melalui kegiatan ini, kita bisa bertukar pengalaman dalam pembangunan sistem sanitasi yang baik dan terus mengembangkan sistem inovasi sanitasi sehingga pembangunan sistem sanitasi akan terus berkelanjutan guna memberikan manfaat dan pelayanan sanitasi yang baik kepada masyarakat, serta pembinaan terhadap masyarakat tentang pentingnya sanitasi dalam kehidupan,” terang Danis

Sebelumnya, Walikota Makassar sekaligus Ketua AKKOPSI, Ir.H.Mohammad Ramdhan Pomanto menyampaikan, sanitasi merupakan suatu ukuran maju atau tidaknya suatu daerah, karena dengan melihat gambaran sanitasi daerah sudah bisa menentukan daerah tersebut maju atau tidak. “Begitu pentingnya sanitasi ini, kita bisa melihat suatu daerah melalui sanitasi yang telah dibangun,” kata Ramdhan.

Ramdhan mengungkapkan, banyak sekali persoalan yang dihadapi oleh kabupaten dan kota di Indonesia dalam hal pelayanan sanitasi ini. Jadi, CSS ini menjadi sangat strategis sekali dalam menemukan solusi guna menghadapi permasalahan sanitasi yang sedang dihadapi, dimana masing masing daerah bisa bertukar pengalaman dalam memberikan pelayanan sanitasi kepada masyarakat.

SUMBER : HUMAS PEMPROV