Wali Kota Pimpin Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Jumat, 20 Mei 2016 - 23:08:09


/

RADARJAMBI.CO.ID, JAMBI- Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha pimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 108 tahun 2016 di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Jambi, Jumat (20/5).

Upacara yang diawali dengan pengibaran bendera merah putih tersebut selain dihadiri kepala SKPD dan Aparatur Sipil Negera dilingkup Pemerintah Kota Jambi turut pula hadir unsur Forkompimda Kota Jambi.

Pada upacara Harkitnas dengan tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter“ tersebut, Wali Kota Jambi yang bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Dalam sambutan tertulis Menkominfo, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, menyampaikan Salah satu inspirasi yang bisa diserap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan.

"Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai," kata Fasha.

Lanjut Fasha, perjuangan Boedi Oetomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan Soempah Pemoeda. Dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya babgsa Indonesia dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

"Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, kita bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun," tegas Fasha.

Fasha menambahkan, komitmen terhadap NKRI sangat penting ditegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 ini, mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut.

Lebih lanjut kata Fasha, persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan kita saja, sebaliknya justru inilah saat paling tepat bagi kita untuk bahu membahu bersama sesama anak bangsa untuk memenangkan persaingan-persaingan pada aras global, karena lawan tanding kita semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia. Sebagai satu kesatuan, bangsa Indonesia harus bangkit untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam persaingan pada tingkat global tersebut.

Ia juga mengatakan pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya.

"Kini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekadar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekadar membenarkan yang biasa," tambahnya.

Fasha mengatakan, Proklamator dan Presiden pertama RI, Ir Soekarno, pernah menekankan tentang pentingnya membangun karakter bangsa. Menurut Beliau “membangun suatu negara, membangun ekonomi, membangun teknik, membangun pertahanan, adalah pertama-tama dan pada tahap utamanya, membangun jiwa bangsa. Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar, tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya".

Diakhir amanahnya Fasha berpesan, agar peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini juga dapat memperbarui semangat Trisakti ; berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

"Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini lnsyaAllah akan membawa bangsa Indonesia mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-108. Indonesia tetap jaya!," pungkasnya.

Sementara saat sesi wawancara, Fasha mengatakan bahwa makna dari hari kebangkitan Nasional adalah dimana setiap warga negara Indonesia harus konsisten terhadap NKRI.

“Pemerintah pusat menginstruksikan agar melakukan upacara hari kebangkitan nasional dengan tujuan agar rasa nasionalisme tetap tumbuh di masyarakat,” katanya.

Ia juga berpesan kepada ketua RT untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungannya masing-masing dan menjadi pelopor menjaga keutuhan NKRI. Hal itu guna menghindari adanya ancaman gangguan keamanan dan radikalisme yang dapat merugikan masyarakat. (Advertorial)