Pasokan Gas Belum Cukup, Komisi II Panggil Disperindag

Senin, 14 Desember 2015 - 17:37:47


Ilustrasi
Ilustrasi /

RADARJAMBI.CO.ID, KOTA JAMBI- Pasokan gas bersubsidi atau gas 3 Kg di Kota Jambi setiap harinya sekitar 14 ribu tabung. Angka tersebut, belum mencukupi untuk kebutuhan warga yang mendapatkan gas bersubsidi.

Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Suherman, mengatakan, pihaknya sudah mengagendakan hearing dengan Disperindag Kota Jambi mengenai gas bersubsidi ini.

"Nanti kita akan kroscek jumlah IKM dan UMKM serta pemakaian rumah tangga," ujarnya.

Suherman menyebutkan, saat ini kuota Kota Jambi untuk satu tahun sebanyak 12.466 metrik ton.

"Jadi kita minta tambahan 30 persen dari angka tersebut. Kita berusaha penambahan disetujui oleh pusat, sehingga kebutuhan gas 3 Kg di Kota Jambi bisa terpenuhi," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi, Komari, mengatakan, untuk Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM di Kota Jambi, setiap harinya membutuhkan pasokan sekitar 5 ribuan tabung gas 3 Kg.

"Jadi tidak cukup kalau hanya 14 ribu tabung,” ujarnya.

Komari menjelaskan, untuk usaha kecil ada yang setiap harinya membutuhkan sampai sampai lima belas hingga dua puluh tabung. Sehingga menurutnya, ada IKM yang kebutuhannya per bulan mencapai 450 tabung.

"Itu seperti IKM pembuatan peyek, mereka gunakan 7 kompor. Kalau sehari satu kompor memerlukan 3 tabung, berapa kebutuhannya per bulan,” ucap Komari.

Hal ini, sambungnya, baru satu IKM, belum IKM dan UMKM lainnya. Begitu juga dengan pedagang makanan yang ada di pinggir jalan, yang setiap harinya memerlukan lebih dari 3 tabung.

"Memang ada yang hanya membutuhkan 1 tabung per hari, tapi banyak juga yang lebih,” tukasnya.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan Agen untuk menambah kuota gas 3 Kg. Menurut dia, pasokan gas 3 Kg di Kota Jambi saat ini sekitar 14 ribu tabung.

"Setiap hari untuk Kota Jambi, jatahnya 25 truk, satu truk isi sekitar 560,” sebutnya.

Namun dengan jumlah IKM dan UMKM yang ada sekitar 8 ribuan, pihaknya akan mengajukan angka maksimal dalam permintaan penambahan kuota tersebut.

"Penambahan paling banyak 30 persen, nanti kita juga ajukan 30 persen,"pungkasnya.

Reporter: Khotib Syarbini
Editor: Gustav